Bogor (Antara Megapolitan) - Prof Dr drh J H Hutasoit, Menteri Muda Peternakan dan Perikanan yang dipercayai oleh pemerintah RI pada periode 1938-1988 ini merupakan lulusan di bidang nutrisi dan teknologi pakan yang sekaligus sebagai salah satu pendiri dari Fakultas Peternakan (Fapet) Institut Pertanian Bogor (IPB).

Kiprahnya dalam pengembangan ilmu peternakan di Indonesia pun mendapatkan penghargaan atas jasanya yakni dengan mengabadikan namanya menjadi nama auditorium di Fapet IPB.

Dari departemen yang sama juga telah meluluskan banyak mahasiswa berprestasi, antara lain Ambar Rahayuwati, mahasiswa magister INTP meraih juara ketiga young presenter pada The 3rd Animal Production International Seminar (3rd APIS).

Seminar bergengsi ini dihadiri oleh berbagai ilmuwan dari dalam dan luar negeri. Tak hanya Ambar, ratusan mahasiswa berprestasi lainnya telah turut membesarkan nama departemen ini.

Pada kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa misalnya, mahasiswa dari Departemen INTP meraih medali emas pada tahun 2013.

PKM tersebut berjudul "Pelatihan dan Pendampingan Manajemen Peternakan Itik dalam Rangka Meningkatkan Pendapatan Peternak dan Populasi Plasma Nutfah Ternak Lokal di Kelompok Ternak Itik Kebersamaan (K-TIK) Dusun Ciherang Kidul, Bogor".

Departemen INTP menjadi salah satu program studi (Prodi) tertua, yakni sejak berdirinya IPB tahun 1963.  Saat ini INTP menjadi satu-satunya prodi yang mendalami terkait nutrisi pakan ternak di Indonesia.

Dalam skala nasional, program studi S1, S2, dan S3 telah mendapatkan akreditasi A oleh BAN-PT. Kemudian, pada skala internasional, program studi INTP telah mendapatkan akreditasi A oleh AUN-QA yang bertujuan untuk mengembangkan program internasional.

Departemen INTP memiliki berbagai keunggulan mulai dari sisi tenaga pendidik, fasilitas laboratorium dan jaringan kerjasama. Ketua Departemen INTP IPB, Prof. Dr. Panca Dewi Manu Hara Karti, mengatakan bahwa tenaga pendidik di departemen ini sudah tertata.

Sumberdaya manusia (SDM) yang dimiliki adalah sembilan profesor atau jika dikalkulasikan sudah mencapai 27,27 persen yang sudah melewati dari syarat departemen unggulan yaitu memiliki jumlah profesor sebanyak 20 persen.

Dilihat dari sisi prospek kerja, lulusan Departemen INTP menjadi incaran dari setiap perusahaan-perusahaan pakan di Indonesia yakni sebagai nutrisionist yang memiliki kompetensi untuk meracik pakan yang baik untuk ternak.
Seperti yang disampaikan oleh Prof. Panca Dewi bahwa dalam perusahaan itu 70 persen biaya produksi untuk usaha peternakan berasal dari pakan sehingga menjadi penting untuk memberikan pakan yang baik bagi ternak.

Selain itu, Departemen INTP juga merupakan departemen yang telah memiliki ikatan kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi internasional di Australia, Jepang, Belanda,  Thailand,  Malaysia, dan Jerman dalam bidang nutrisi pakan.

Dengan demikian, Departemen INTP terus melakukan perluasan jaringan dengan berbagai kerjasama internasional seperti halnya dalam hal pendidikan, yakni dengan adanya kelas internasional, credit earning, exchange student, dan joint degree.

Hal ini dapat didukung dengan usaha Departemen INTP yang telah membuat berbagai penelitian dan publikasi internasional.(SM/NM).

Pewarta: Jurnalis IPB

Editor : Andi Firdaus


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017