Bekasi (Antara Megapolitan) - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dibuat geram dengan ulah sejumlah dokter di rumah sakit umum daerah setempat yang kedapatan mangkir saat jam awal operasional, Jumat.

"Kalau (dokter) yang aparatur sipil negara (ASN), berikan surat peringatan. Kalau bukan ASN, langsung pecat saja," kata Rahmat memberikan instruksi kepada manajemen RSUD.

Peristiwa itu terjadi saat Rahmat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke RSUD Kota Bekasi, Jalan Pramuka, Bekasi Selatan, bersama sejumlah pejabat terkait dari Dinas Kesehatan.

Rahmat mendapati belasan dokter spesialis dan umum di rumah sakit tersebut mangkir pada jam operasionalnya sekitar pukul 08.00 WIB hingga menjelang siang hari.

Dari puluhan ruang praktik dokter, hanya satu dokter yang sudah melakukan pelayanan, sementara terjadi antrean di ruang tunggu pasien hingga puluhan orang.

Rahmat pun menyempatkan diri untuk berdialog bersama sejumlah perwakilan pasien yang merasa kecewa dengan situasi itu.

"Saya lihat papan pengumuman kalau praktik dokter dimulai pukul 08.00 WIB. Akan tetapi, sampai pukul 09.00 WIB ruangannya masih sepi," kata salah satu pasien Muhajir (62).

Ia mengaku mendatangi dokter ortopedi untuk cek rutin kondisi tulang.

Rahmat mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan pemeriksaan khusus atas kejadian terlambatnya para dokter praktik di RSUD Kota Bekasi.

Menurut Rahmat, pada tahun ini pihaknya sudah menaikkan tunjangan daerah yang diterima pegawai di lingkungan Pemkot Bekasi sebanyak 60 persen dari total sekitar 4.000 ASN.

"Harapannya ketika kesejahteraan aparatur meningkat, kinerja mereka lebih baik," katanya.

(ADV/Humas Pemkot Bekasi).

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017