Bogor (Antara Megapolitan) - Kampung Cilubang, Desa Sukadamai nampaknya masih jauh dari kata lingkungan sehat. Sehari-hari warga membuang sampah dengan cara dibakar maupun dibuang ke pinggiran sungai.

Kini warga tidak menikmati aliran sungai lagi karena badan sungai sudah setengahnya ditumpuki oleh sampah berbagai macam.

Kondisi sampah yang menggunung serta tidak sehatnya asap yang mengepul hasil pembakaran diperparah dengan tidak terjangkaunya mobil pengangkut sampah dari Dinas Kebersihan Bogor.

Bagaimana kondisi kesejahteraan warga? Sudah dapat ditebak, tentunya mereka mengalami tingkat stress yang tinggi dengan kotornya lingkungan dan merambat ke hal-hal lainnya.

Berangkat dari masalah kebersihan yang ditemui, mahasiswa IPB melalui PKM Pengabdian Kepada Masyarakat menggagas program Tamasya Yuk Darling bagi warga Kampung Cilubang.

Tamasya Yuk Darling diawali dari sebuah keinginan untuk warga agar sadar lingkungan melalui berbagai
pendekatan yang dimulai sejak bulan Maret tahun 2017.

Mulai dari sosialisasi hingga pelaksanaan program, mahasiswa dan dosen pembimbing rutin melakukan program dua hingga seminggu sekali.

Program ini digawangi oleh Wawan Budi Hantoko, Cindra May Ningrum, Duwi Apriyani, Pandu Arfendo Pratama, dan Ismail Abdullah.

Program yang digagas diantaranya Si Berlin (Aksi Bersih Lingkungan), bersama tim PKMM warga antusias mengikuti program bersih lingkungan yang dilaksanakan pada hari libur.

Program Si Berlin didukung dengan salah satu program lainnya bernama Sinar Mentari yang berisi sesi pemutaran film tentang lingkungan untuk menarik perhatian anak-anak dan remaja di Kampung Cilubang.

Program yang saling berkaitan bertujuan agar kegiatan dapat bermanfaat secara terus-menerus.

Program dilaksanakan juga untuk penanganan sampah secara fisik melalui sistem bank sampah.

Warga tertarik untuk menabungkan sampah daur ulang mereka agar dapat ditukar menjadi uang tunai sekaligus turut menyumbang pada tabungan sosial Kampung Cilubang.

Tidak selesai dengan bank sampah, Tim PKMM juga mengajak warga untuk mempelajari cara pembuatan kerajian dari bahan barang bekas.

Telah dilakukan satu kali yaitu pelatihan kerajinan yang diadakan di Bandung. Warga pengelola dapat memanfaatkan teknik yang dipelajari untuk mengubah sampah bahan bekas menjadi benda yang bernilai jual.

Kebutuhan pengelolaan baank sampah tersebut juga di antaranya kebutuhan sumber daya manusia yang dicetak melalui proses kaderisasi dari tim kepada warga.

Program-program lingkungan yang telah diilaksanakan dibarengi juga dengan program penurun stress melalui kegiatan bersama warga.

Setiap minggu pagi, warga Kampung Cilubang kini menikmati program senam pagi di lahan tersedia.

Aktivitas senam ini mampu mengumpulkan warga dan memberikan efek untuk hidup sehat dengan berolahraga serta penghilang stress.

Perbaikan sarana pun dilakukan untuk mendukungnya, lahan tidak termanfaatkan warga kini dijadikan tempat senam jika pagi dan diperbaiki juga untuk area bermain anak.

Siapa menyangka lahan bekas bangunan kini tampak menarik dengan lantai warna-warni bermotif ular tangga yang
disenangi anak kecil.

Program sosial anti-stress lain yang digagas untuk warga Kampung Cilubang juga ada pemberian bibit dan tempat sampah, pelatihan tanaman hidroponik untuk warga, pelatihan pemasaran hasil karya, dan tamasya.

Tamasya ini dilakukan dengan mengunjungi rumah-rumah warga untuk mengobrol dan menarik perhatian warga akan program yang ada untuk meningkatkan partisipasi. Kegiatan PKMM Tamasya Yuk Darling ditutup dengan agenda pameran sebagai puncak acara.

Saat ini, warga secara mandiri melakukan senam pagi dan mengelola bank sampah mereka. Mobil angkutan sampah pun kini akan mengakses Kampung Cilubang setelah berbagai proses dilakukan untuk mewujudkannya.

Melalui PKMM Tamasya Yuk Darling ini membuktikan bahwa peran pemuda masih dutunggu oleh masyarakat sekitar.

Program sederhana tetapi tepat sasaran menjadi kuncinya, warga sangat menunggu mahasiswa turun ke desa-desa, meskipun berbagai tantangan harus dilalui oleh Wawan dan tim.

PKMM ini diharapkan dapat menginspirasi orang lain di tempat yang berbeda. (EAW/NM).

Pewarta: Humas IPB

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017