Perkembangan teknologi dengan memanfaatkan internet telah tumbuh sangat pesat didukung dengan kecanggihan teknologi yang mengikutinya. Tidak hanya berjalan di sektor informasi dan komunikasi, tetapi kini kecanggihan
teknologi pun telah masuk ke dalam berbagai sektor kehidupan manusia.

Program pemberdayaan masyarakat yang dikembangkan oleh sekelompok mahasiswa Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor melalui Program Kreativitas Mahasiswa Masyarakat (PKM-M) 2017 memanfaatkan kecanggihan teknologi ini dengan membuat Desa Berbasis Digital yang dilaksanakan di Desa Purwasari Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Desa Purwasari adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Dramaga yang memiliki letak yang relatif strategis dan mudah diakses menggunakan angkutan umum.

Populasi penduduk disana kurang lebih 7.7172 jiwa dimana mayoritas masyarakatnya memiliki mata pencaharaian sebagai petani baik di lahan sendiri maupun sebagai pengelola serta budidaya ikan air tawar. Luas desa sebesar 211 Ha dimana sangat berpotensi untuk dimanfaatkan menjadi daerah pertanian yang besar.

Program yang diberi nama Desa Berbasis Digital ini memanfaatkan aplikasi yang disediakan oleh *Google* yaitu *Google earth* dimana pemanfaatan pada umumnya digunakan untuk melihat suatu lokasi di seluruh dunia lengkap dengan data dan foto jalan, rumah, sungai, dan lain-lain.

Pengembangan lebih lanjut dilakukan dengan menambahkan data yaitu berupa informasi luas lahan pertanian, jenis tumbuhan pertanian serta foto daerah tersebut.

''Pengumpulan data kami dibantu oleh warga desa Purwasari yang ditemani langsung oleh Kepala Desa,'' tutur Rufaidah sebagai ketua.

Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan informasi mengenai luas lahan berdasarkan kepemilikan serta komoditas yang ditanam. Setelah itu data di masukan ke dalam aplikasi *google earth*. Informasi yang terdapat
pada aplikasi google earth dapat diakses oleh siapapun, guna mengetahui lokasi serta informasi suatu lahan.

Selain itu juga sangat berguna bagi penyuluh pertanian yang datang hampir tiap minggu untuk mamantau keadaan
lahan.

Selain mengumpulkan data sebagai bahan pemetaan, kelompok yang terdiri atas Rufaidah Qonita Muslim, Indahsari Persadani, Putri Amira Ratu, Muhammad Hanif Nurfikri dan Rifqi Puja Novitar turut serta dalam memberikan pelatihan bagi para warga Desa Purwasari agar dapat melakukan pemetaan wilayah sekaligus memasukannya ke dalam aplikasi tersebut.

Program ini telah berjalan cukup lama sekitar satu bulan. Pelatihan dilakukan setiap minggunya kepada warga yang mayoritas dihadiri oleh petani.

''Progres hingga saat ini, masih pelatihan pengenalan peta dan cara menggunakannya. Hingga saat ini para anggota pelatihan sangat antusias mendaptkan ilmu ini, karena menurutnya ilmu ini sangat membantu mereka dalam mengenalkan hasil pertanian mereka keluar desa,'' tutur gadis asal Jember, Jawa Tengah ini.

Harapan yang ingin dicapai oleh program ini yaitu tersampaikanya edukasi mengenai pemetaan lahan pertanian melalui *Google Earth* sehingga dapat membantu pemerinta dalam mengembangkan potensi Desa Purwasari.(GG/Zul).

Pewarta: Humas IPB

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017