Pentingnya pengenalan pertanian kepada masyarakat sejak usia sekolah dasar, sehingga ketika dewasa diharapkan memiliki kesadaran tentang manfaat pertanian.

Berdasarkan data Jumlah Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan yang diberikan oleh Pemerintah Desa Sukawening, terjadi penurunan jenis pekerjaan petani di tahun 2006 sebanyak 444 orang menjadi hanya 212 orang di tahun 2016.

Penurunan jumlah petani menandakan bahwa kurangnya penerus dari kalangan pemuda di sektor pertanian Desa Sukawening. Hal tersebut salah satunya dikarenakan belum adanya pengenalan pertanian kepada masyarakat sejak usia sekolah dasar, sehingga ketika dewasa menjadi kurang mencintai pertanian.

Mengingat pentingnya menanamkan nilai-nilai pertanian pada anak sekolah dasar, Rasi Tamadhika Fajar Ramadhan mahasiswa Ilmu Ekonomi Institut Pertanian Bogor (IPB) bersama tim PKMM (Program Kreatifitas Mahasiswa,
Pengabdian Masyarakat) yaitu Hanifah Dwiana Putri, Aditya Hadid Riyadi, Farizki Ghinadi dan Indah Haura Diany melakukan kegiatan pengenalan dan edukasi bagi anak-anak Desa Sukawening.

Tim PKMM ini melakukan pengenalan nilai-nilai pertanian dalam bentuk permainan yang didesain menarik agar
anak-anak menyukai dan senang dalam menjalankan permainan.

Permainan ini diberi nama "Agri-Oh!". Yakni permainan yang dirancang dengan metode Adukan. Metode Adukan (mengenAl, mengedukasi, menyenangkan), merupakan metode pembelajaran pertanian yang dibuat untuk anak
SD/sederajat.

Metode ini dirancang agar anak-anak memahami setiap jenis-jenis tanaman dan komponen pendukungnya. Metode Adukan disajikan secara unik dan kreatif dalam permainan Agri-Oh!.

Permainan ini berbentuk kartu dengan jumlah 40 kartu yang dibagi menjadi 8 kelompok (pangan, pupuk, OPT dan sebagainya) dan setiap kelompok terdapat 5 kartu.

''Ketika bermain, kartu diletakkan di sebuah papan permainan atau kami menyebutnya lahan Agri-Oh!,'' tutur Hanifah salah satu anggota tim ini.

Hanifah menjelaskan, dalam memainkannya terdapat dua cara yaitu pertama bisa dimainkan seperti cara memainkan kuartet dengan mengelompokkan kartu sesuai dengan jenis kartunya seperti jenis pangan (padi, sagu dsb), bunga
(mawar, anggrek, melati dll).

Sistem kompetisi bisa dimainkan 3-5 orang, nanti yang paling banyak mengelompokkan kartu adalah pemenangnya. Cara kedua mirip seperti bermain yugi-oh, pemain yang dapat menghabiskan life poin lawannya habis terlebih dahulu dia yang akan menang.

Kegiatan ini berlangsung di Sekolah SDN Cilubang 06 Desa Sukawening Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor. Siswa dikenalkan dengan Pak Tani” (Pupuk Rasa Bertani) yaitu kegiatan pengenalan tim dan motivasi pertanian
melalui video. Kemudian perkenalan permainan Agri-Oh! melalui video dan simulasi permainan Agri-Oh!.

Berikutnya adalah kegiatan ''Tanami'' (Cinta Pertanian Bersama Agri-Oh!).

Setelah itu siswa diajak bertani dengan mempraktekkan langsung cara bertani mulai dari menanam, merawat, hingga memanen. Ditambah pengenalan tentang teknik baru dalam pertanian seperti vertical garden.

''Alhamdulillah kemarin ada salah satu sekolah alam di Depok berminat untuk menggunakan Agri-Oh! Dan kami mohon didoakan kami berencana menjalin kerjasama dengan UPTD untuk mensosialisasikan media pembelajaran melalui Agri-Oh! ini dan sekarang dalam tahap penyelesaian  buku Agri-Oh! insyaAllah akan ada ISBN nya juga. Hampir semua sesi sudah dilewati mulai grand opening, sosialisasi, Sapa Pak Tani, Pak Tani, Tanami, Ayo Bertani,
dan Pelatihan Guru setempat. Kami menamai program-program kami dengan istilah-istilah yang berhubungan dengan pertanian,'' jelas Hanifah.   (IR/Zul).

Pewarta: Humas IPB

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017