Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Ade Suryaman mengatakan buku berjudul "Simi Penyu Yang Kuat" karangan Yani Jatnika istri Bupati Sukabumi Marwan Hamami, dan Elis Saja'ah dibagikan secara gratis bukan diperjualbelikan.

"Buku yang diterbitkan pada Agustus 2023 oleh CV Erlangga itu untuk menambah literasi muatan lokal jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan sekolah dasar di Kabupaten Sukabumi. Buku ini tidak diperjualbelikan tetapi dibagikan secara cuma-cuma alias gratis," katanya di Sukabumi, Kamis.

Menurut Ade, makna dari judul buku tersebut adalah Kabupaten Sukabumi kuat dan hebat, dimana Simi berarti Sukabumi, sementara penyu merupakan hewan yang menjadi ikon Kabupaten Sukabumi, dan penambahan kata "yang kuat" merupakan sebuah harapan.

Baca juga: Ledakan Sukabumi terdapat buku "You Are Dead"
Baca juga: Wabup Sukabumi: Pengembangan geopark Ciletuh bisa dorong pertumbuhan ekonomi

Buku menceritakan menggambarkan persahabatan antara Simi (penyu) dan Uteng (kepiting yang berasal dari Pantai Ujung Genteng) yang terbawa ombak besar hingga tengah laut.

Dalam alur cerita tersebut Simi dan Uteng menggambarkan bagaimana persahabatan keduanya yang saling membantu baik dalam keadaan susah maupun senang, serta menceritakan petualangan yang menarik lainnya.

Sehingga, kata dia, buku ini tidak hanya untuk membantu meningkatkan keterampilan membaca, tetapi membuka wawasan anak dengan disisipi berbagai pesan moral untuk membantu membentuk karakter.

Maka dari itu, pihaknya menyayangkan adanya segelintir oknum yang menuduh istri Bupati Sukabumi memerintahkan instansi/lembaga atau pihak-pihak tertentu menjual buku ini dengan tujuan mencari keuntungan pribadi.

Baca juga: Kepala Perpusnas: Literasi Indonesia terkendala masih sangat kurangnya buku

"Saya pastikan Ibu Yani membuat buku ini karena peduli terhadap dunia pendidikan di Kabupaten Sukabumi, serta bukan untuk mencari keuntungan pribadi dan sudah jelas bahwa buku Simi Penyu Yang Hebat dibagikan secara cuma-cuma alias gratis," ucapnya.

Ade mengimbau warga Kabupaten Sukabumi untuk tidak cepat percaya dengan berbagai informasi yang belum jelas kebenarannya, apalagi untuk menjatuhkan seseorang. Jika menemukan informasi seperti itu khususnya di media sosial, kata dia, alangkah baiknya untuk melakukan cek dan ricek terlebih dahulu, jangan malah ikut menyebarkan berita maupun informasi yang berbau hoaks.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024