Sukabumi (Antara Megapolitan) - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Sukabumi, Jawa Barat, terus melakukan antisipasi dan pencegahan datangnya pengamen ke wilayah hukumnya pada Ramadhan 1438 Hijriyah ini.

"Kami sudah melakukan pemetaan terhadap titik-titik yang kerap dijadikan tempat mengamen dan berkumpulnya pengamen," kata Kepala Bidang Penegakan Peraturan Daerah (Perda) Satpol PP Kota Sukabumi Sudrajat di Sukabumi, Selasa.

Menurutnya, adapun tempat yang kerap disinggahi dan menjadi lokasi mangkal penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) ini, seperti perempatan lampu merah, pasar, tempat keramaian masyarakat, lokasi kuliner dan lain-lain.

Bahkan, lanjutnya, karena warga Kota Sukabumi dianggap baik kepada pengamen dan pengemis daerah ini kerap dijadikan tempat tujuan mereka untuk mencari belas kasihan dari masyarakat.

Biasanya pengamen ini datang dari Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Bogor, Bandung bahkan ada yang dari daerah di Jawa Tengah. Tidak hanya pengamen biasa, cukup banyak anak Punk yang mengamen pada Ramadhan ini.

Rencananya, untuk mengantisipasi semakin maraknya pengamen dan membuat resah masyarakat pihaknya akan melakukan razia, namun untuk kapan dan dimananya masih dirahasiakan. Tetapi anggotanya sudah mulai melakukan pendataan lokasi mangkal pengamen.

"Dari pendataan yang kami lakukan ada sekitar 50 pengamen yang berkeliaran, namun hanya 5-7 persen saja yang merupakan asli warga Kota Sukabumi," tambahnya.

Sementara salah seorang warga Desi Yuniarti mengatakan dirinya sangat resah dengan maraknya pengamen yang mangkal di setiap lampu merah dan tempat-tempat perbelanjaan. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang memaksa meminta uang jika tidak diberikan.

"Kami berharap para pengamen tersebut bisa diberantas, karena dikhawatirkan bertindak kriminal dan sudah mengganggu warga," katanya.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017