Indonesian Festival Copenhagen sukses mencuri perhatian masyarakat Kota Kopenhagen, Denmark, melalui berbagai sajian penampilan budaya, kuliner, produk-produk kreatif, hingga pelestarian lingkungan Indonesia.
Festival yang diselenggarakan Sabtu (29/6) di Rådhuspladsen atau Alun-Alun Kota Kopenhagen, menarik perhatian tidak kurang dari sekitar 16 ribu pengunjung yang disuguhi panggung hiburan.
Fesitival yang diselenggarakan oleh KBRI Kopenhagen tersebut dibuka oleh Duta Besar Dewi Wahab dengan menyampaikan apresiasi kepada Dewan Kota Kopenhagen dan seluruh sponsor yang mendukung pelaksanaan Festival seperti Kementerian Luar Negeri RI, Bank Indonesia, Kementerian Investasi, Kawasan Industri Terpadu Batang, Bank Mandiri, ASDP, dan Singapore Airlines.
Dewi Wahab berharap Indonesian Festival Copenhagen dapat menjadi agenda rutin tahunan di Denmark.
Mayor of Employment and Integration of Copenhagen, Jens-Kristian Lütken, yang menjadi tamu kehormatan dalam pembukaan Festival menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Indonesia Denmark, yang walaupun jumlahnya tidak banyak, namun telah memberikan warna keberagaman positif pada Kopenhagen.
Indonesian Festival Copenhagen diisi berbagai tarian dan penampilan budaya dari berbagai daerah di Indonesia yang diantaranya, Sabang, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Bali dan Makassar.
Kemudian, tim budaya dari Kalimantan Timur menarik perhatian pengunjung melalui Tari Bengen Tawai, Pelalo Adat dan Tari gantar yang mengajak para pengunjung untuk turut menari.
Kesenian angklung dari Jawa Barat juga berhasil memikat para pengunjung destival melalui penampilan Manshur Angklung yang menyuguhkan perpaduan alat musik angklung dengan Electronic Dance Music (EDM).
Selain itu, seribu pengunjung juga turut bermain angklung melalui penampilan angklung interaktif dimana pengunjung juga dapat membawa pulang Angklung yang dimainkan. Penampilan Tari Kecak yang diusung oleh komunitas Masyarakat Bali di Denmark, juga berhasil mencuri perhatian pengunjung yang mengajak lebih dari 200 orang pengunjung untuk ikut menari kecak.
Selain berbagai penampilan budaya, Youtuber asal Denmark, Kristian Hansen juga tampil untuk berbagi pengalamannya travelling di Indonesia.
“Saya sangat senang sekali menjadi bagian dari Festival ini, dan berkesempatan untuk berbagi cerita kepada Masyarakat Denmark tentang keindahan alam dan ragam budaya Indonesia," kata Kristian Hansen setelah berbicara di atas panggung.
Sementara itu, terdapat 27 booth di Indonesian Festival Copenhagen yang tidak hanya menyajikan sajian makanan khas Indonesia, tetapi juga menjual berbagai produk dan kerajinan tangan dari Indonesia.
Selain itu, terdapat juga beberapa travel yang menawarkan paket wisata ke Indonesia, hingga Save Orangutan Foundation, sebuah yayasan asal Denmark yang turut membuka booth dan memanfaatkan momentum penyelenggaraan Indonesian Festival Copenhagen untuk mendorong kampanye konservasi Orangutan.
“Festival yang sangat meriah. Kami sangat menikmati menjadi bagian dari kegiatan yang sangat luar biasa ini,” kata Marie dari Save Orangutan Foundation yang berharap dapat berpartisipasi kembali tahun depan.
Sebagai Festival Indonesia pertama di Denmark, kegiatan ini menjadi penawar rindu masyarakat Indonesia di Denmark yang telah tinggal di Denmark selama belasan bahkan puluhan tahun.
Indonesian Festival Copenhagen juga menarik perhatian masyarakat Indonesia yang tinggal di negara sekitar seperti Swedia dan Norwegia, yang datang ke Kopenhagen khusus untuk menyaksikan Festival ini.
“Dari mulai parade pembukaan, tarian tradisional, kita ikut nari kecak dan maen Angklung, sambil jajan makanan Indonesia, acaranya seru banget," ungkap Tya, seorang WNI yang datang dari kota Malmo, Swedia.
Kegiatan Indonesian Festival Copenhagen merupakan acara puncak dari rangkaian kegiatan promosi terpadu yang diselenggarakan oleh KBRI Kopenhagen dari tanggal 24 hingga 29 Juni 2024.
Selain Indonesian Festival Copenhagen, kegiatan promosi Indonesia terpadu tersebut juga dirangkaikan dengan penyelenggaraan Indonesia Investment Forum pada tanggal 27 Juni 2024, yang bekerja sama dengan Danish Industry.
Sementara itu, bekerja sama dengan Bank Indonesia, KBRI Kopenhagen juga telah turut mendorong promosi specialty coffee Indonesia di ajang World of Coffee 2024 di Copenhagen, 27-29 Juni 2024.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Festival yang diselenggarakan Sabtu (29/6) di Rådhuspladsen atau Alun-Alun Kota Kopenhagen, menarik perhatian tidak kurang dari sekitar 16 ribu pengunjung yang disuguhi panggung hiburan.
Fesitival yang diselenggarakan oleh KBRI Kopenhagen tersebut dibuka oleh Duta Besar Dewi Wahab dengan menyampaikan apresiasi kepada Dewan Kota Kopenhagen dan seluruh sponsor yang mendukung pelaksanaan Festival seperti Kementerian Luar Negeri RI, Bank Indonesia, Kementerian Investasi, Kawasan Industri Terpadu Batang, Bank Mandiri, ASDP, dan Singapore Airlines.
Dewi Wahab berharap Indonesian Festival Copenhagen dapat menjadi agenda rutin tahunan di Denmark.
Mayor of Employment and Integration of Copenhagen, Jens-Kristian Lütken, yang menjadi tamu kehormatan dalam pembukaan Festival menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Indonesia Denmark, yang walaupun jumlahnya tidak banyak, namun telah memberikan warna keberagaman positif pada Kopenhagen.
Indonesian Festival Copenhagen diisi berbagai tarian dan penampilan budaya dari berbagai daerah di Indonesia yang diantaranya, Sabang, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Bali dan Makassar.
Kemudian, tim budaya dari Kalimantan Timur menarik perhatian pengunjung melalui Tari Bengen Tawai, Pelalo Adat dan Tari gantar yang mengajak para pengunjung untuk turut menari.
Kesenian angklung dari Jawa Barat juga berhasil memikat para pengunjung destival melalui penampilan Manshur Angklung yang menyuguhkan perpaduan alat musik angklung dengan Electronic Dance Music (EDM).
Selain itu, seribu pengunjung juga turut bermain angklung melalui penampilan angklung interaktif dimana pengunjung juga dapat membawa pulang Angklung yang dimainkan. Penampilan Tari Kecak yang diusung oleh komunitas Masyarakat Bali di Denmark, juga berhasil mencuri perhatian pengunjung yang mengajak lebih dari 200 orang pengunjung untuk ikut menari kecak.
Selain berbagai penampilan budaya, Youtuber asal Denmark, Kristian Hansen juga tampil untuk berbagi pengalamannya travelling di Indonesia.
“Saya sangat senang sekali menjadi bagian dari Festival ini, dan berkesempatan untuk berbagi cerita kepada Masyarakat Denmark tentang keindahan alam dan ragam budaya Indonesia," kata Kristian Hansen setelah berbicara di atas panggung.
Sementara itu, terdapat 27 booth di Indonesian Festival Copenhagen yang tidak hanya menyajikan sajian makanan khas Indonesia, tetapi juga menjual berbagai produk dan kerajinan tangan dari Indonesia.
Selain itu, terdapat juga beberapa travel yang menawarkan paket wisata ke Indonesia, hingga Save Orangutan Foundation, sebuah yayasan asal Denmark yang turut membuka booth dan memanfaatkan momentum penyelenggaraan Indonesian Festival Copenhagen untuk mendorong kampanye konservasi Orangutan.
“Festival yang sangat meriah. Kami sangat menikmati menjadi bagian dari kegiatan yang sangat luar biasa ini,” kata Marie dari Save Orangutan Foundation yang berharap dapat berpartisipasi kembali tahun depan.
Sebagai Festival Indonesia pertama di Denmark, kegiatan ini menjadi penawar rindu masyarakat Indonesia di Denmark yang telah tinggal di Denmark selama belasan bahkan puluhan tahun.
Indonesian Festival Copenhagen juga menarik perhatian masyarakat Indonesia yang tinggal di negara sekitar seperti Swedia dan Norwegia, yang datang ke Kopenhagen khusus untuk menyaksikan Festival ini.
“Dari mulai parade pembukaan, tarian tradisional, kita ikut nari kecak dan maen Angklung, sambil jajan makanan Indonesia, acaranya seru banget," ungkap Tya, seorang WNI yang datang dari kota Malmo, Swedia.
Kegiatan Indonesian Festival Copenhagen merupakan acara puncak dari rangkaian kegiatan promosi terpadu yang diselenggarakan oleh KBRI Kopenhagen dari tanggal 24 hingga 29 Juni 2024.
Selain Indonesian Festival Copenhagen, kegiatan promosi Indonesia terpadu tersebut juga dirangkaikan dengan penyelenggaraan Indonesia Investment Forum pada tanggal 27 Juni 2024, yang bekerja sama dengan Danish Industry.
Sementara itu, bekerja sama dengan Bank Indonesia, KBRI Kopenhagen juga telah turut mendorong promosi specialty coffee Indonesia di ajang World of Coffee 2024 di Copenhagen, 27-29 Juni 2024.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024