Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalak BPBD) Kota Sukabumi Novian Rahmat memastikan bencana cuaca ekstrem yang mengakibatkan sejumlah rumah rusak akibat tertimpa pohon dan tiang listrik PLN di Kota Sukabumi, Jabar tidak menimbulkan korban.
"Bencana cuaca ekstrem melanda tiga kecamatan yang berdampak kepada kerusakan, namun kami pastikan dampak bencana itu tidak menimbulkan korban luka maupun jiwa," katanya di Sukabumi, Minggu.
Menurut Novian, adapun kejadian bencana yang dipicu cuaca ekstrem yakni di Kampung Karangtengah, RT 01, RW 09, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh mengakibatkan tembok penahan tanah (TPT) terkikis oleh Sungai Cipada yang mengakibatkan longsor.
Baca juga: Bencana hidrometeorologi landa enam kecamatan di Kabupaten Sukabumi
Kemudian satu rumah yang dihuni dua jiwa rumah roboh di Kampung Cijangkar, Kelurahan Nenggelang, Kecamatan Citamiang. Penyintas bencana sudah diungsikan sementara dan untuk atap rumah yang roboh sedang diperbaiki oleh petugas gabungan yang dibantu masyarakat sekitar.
Selanjutnya pohon randu dengan panjang 10 meter dan diameter 55 cm tumbang dan menutup jalan di Kampung Kubang, RT 04, RW 04, Kelurahan Sukakarya, Kecamatan Warudoyong. Saat ini batang pohon tersebut sudah dievakuasi.
Terakhir, TPT ambruk mengakibatkan tiang listrik PLN menimpa rumah di Jalan Cemerlang, Kampung Bobojong, RT 02, RW 11, Kelurahan Sukakarya, Kecamatan Warudoyong. Pada peristiwa seluruh penghuni yang berjumlah lima jiwa selamat, selain menumbangkan tiang listrik, TPT yang ambruk itu sempat menutup akses jalan kendaraan, namun sudah ditangani.
Baca juga: Banjir bandang rendam sejumlah rumah dan memutus jembatan di Lengkong Sukabumi
Baca juga: BPBD Sukabumi: Sepanjang 2024 tercatat ada 202 kejadian bencana
"Tim tangguh bencana hingga saat ini masih melakukan pemantauan di sejumlah lokasi antisipasi terjadinya kembali bencana, mengingat hujan deras kembali turun sejak siang hingga menjelang malam," tambahnya.
Novian mengimbau memasuki awal Juli diperkirakan intensitas hujan di wilayah Kota Sukabumi akan lebih besar sesuai hasil prakiraan cuaca dari BMKG. Maka dari itu, warga diimbau untuk waspada dan tidak melakukan aktivitas yang bisa memicu terjadinya bencana seperti membuang sampah ke sungai atau sembarangan sehingga menutup aliran air.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Bencana cuaca ekstrem melanda tiga kecamatan yang berdampak kepada kerusakan, namun kami pastikan dampak bencana itu tidak menimbulkan korban luka maupun jiwa," katanya di Sukabumi, Minggu.
Menurut Novian, adapun kejadian bencana yang dipicu cuaca ekstrem yakni di Kampung Karangtengah, RT 01, RW 09, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh mengakibatkan tembok penahan tanah (TPT) terkikis oleh Sungai Cipada yang mengakibatkan longsor.
Baca juga: Bencana hidrometeorologi landa enam kecamatan di Kabupaten Sukabumi
Kemudian satu rumah yang dihuni dua jiwa rumah roboh di Kampung Cijangkar, Kelurahan Nenggelang, Kecamatan Citamiang. Penyintas bencana sudah diungsikan sementara dan untuk atap rumah yang roboh sedang diperbaiki oleh petugas gabungan yang dibantu masyarakat sekitar.
Selanjutnya pohon randu dengan panjang 10 meter dan diameter 55 cm tumbang dan menutup jalan di Kampung Kubang, RT 04, RW 04, Kelurahan Sukakarya, Kecamatan Warudoyong. Saat ini batang pohon tersebut sudah dievakuasi.
Terakhir, TPT ambruk mengakibatkan tiang listrik PLN menimpa rumah di Jalan Cemerlang, Kampung Bobojong, RT 02, RW 11, Kelurahan Sukakarya, Kecamatan Warudoyong. Pada peristiwa seluruh penghuni yang berjumlah lima jiwa selamat, selain menumbangkan tiang listrik, TPT yang ambruk itu sempat menutup akses jalan kendaraan, namun sudah ditangani.
Baca juga: Banjir bandang rendam sejumlah rumah dan memutus jembatan di Lengkong Sukabumi
Baca juga: BPBD Sukabumi: Sepanjang 2024 tercatat ada 202 kejadian bencana
"Tim tangguh bencana hingga saat ini masih melakukan pemantauan di sejumlah lokasi antisipasi terjadinya kembali bencana, mengingat hujan deras kembali turun sejak siang hingga menjelang malam," tambahnya.
Novian mengimbau memasuki awal Juli diperkirakan intensitas hujan di wilayah Kota Sukabumi akan lebih besar sesuai hasil prakiraan cuaca dari BMKG. Maka dari itu, warga diimbau untuk waspada dan tidak melakukan aktivitas yang bisa memicu terjadinya bencana seperti membuang sampah ke sungai atau sembarangan sehingga menutup aliran air.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024