Purwakarta (Antara Megapolitan) - Ribuan warga Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, memadati jalan raya wilayah perkotaan, mengikuti kegiatan pawai petromak untuk menyambut bulan suci Ramadhan pada Kamis malam.
"Petromak itu lampu zaman dahulu dan sekarang sudah sulit dicari. Kami ingin petromak dikenang lagi oleh masyarakat dengan menciptakan suasana yang lebih meriah," kata Bupati setempat Dedi Mulyadi, di Purwakarta.
Ia mengakui pawai petromak dalam menyambut Ramadhan merupakan kegiatan baru di Purwakarta. Pada tahun-tahun sebelumnya, hanya ada kegiatan pawai obor yang digelar di Purwakarta.
Dalam kegiatan menyambut Ramadhan itu, masyarakat tidak hanya membawa petromak. Ada pula yang membawa obor dan bedug sehingga membuat ramai kegiatan tersebut.
Warga membawa bedug, karena bedug merupakan bagian dari ekspresi kegembiraan yang di dalamnya mengajak agar manusia bertafakur.
Sementara itu, kegiatan pawai petromak dan obor di sepanjang jalan LRE Martadinata hingga Pendopo Pemkab Purwakarta cukup meriah karena terdengar tabuhan bedug yang saling bersahutan.
Warga membawa bedug berbagai ukuran, kemudian menabuhnya di sepanjang jalan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Petromak itu lampu zaman dahulu dan sekarang sudah sulit dicari. Kami ingin petromak dikenang lagi oleh masyarakat dengan menciptakan suasana yang lebih meriah," kata Bupati setempat Dedi Mulyadi, di Purwakarta.
Ia mengakui pawai petromak dalam menyambut Ramadhan merupakan kegiatan baru di Purwakarta. Pada tahun-tahun sebelumnya, hanya ada kegiatan pawai obor yang digelar di Purwakarta.
Dalam kegiatan menyambut Ramadhan itu, masyarakat tidak hanya membawa petromak. Ada pula yang membawa obor dan bedug sehingga membuat ramai kegiatan tersebut.
Warga membawa bedug, karena bedug merupakan bagian dari ekspresi kegembiraan yang di dalamnya mengajak agar manusia bertafakur.
Sementara itu, kegiatan pawai petromak dan obor di sepanjang jalan LRE Martadinata hingga Pendopo Pemkab Purwakarta cukup meriah karena terdengar tabuhan bedug yang saling bersahutan.
Warga membawa bedug berbagai ukuran, kemudian menabuhnya di sepanjang jalan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017