Purwakarta (Antara Megapolitan) - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menilai aksi teror bom di Kampung Melayu, Jakarta, pada Rabu (24/5) malam, menjadi peringatan untuk lebih menginsyafi nilai-nilai kebangsaan.

"Demi alasan apapun, aksi (teror bom) semacam itu sangat tidak beradab. Itu bertentangan dengan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan dan keindonesiaan," katanya, di Purwakarta, Kamis.

Aksi teror bom di Kampung Melayu, kata dia, bisa menjadi peringatan bagi seluruh elemen bangsa agar lebih insyaf dalam memaknai nilai-nilai kebangsaan.

Peristiwa tersebut juga perlu dimaknai sebagai peringatan bagi seluruh umat manusia agar selalu waspada. Karena masih ada pihak yang memiliki pandangan berbeda.

"Kita harus selalu waspada, mungkin saja hari ini ada pihak yang memiliki pandangan berbeda. Jadi mari kita turunkan tensi itu dan jangan saling curiga, karena kepentingan bangsa harus kita letakan diatas segalanya," kata dia.

Dedi mengaku sempat mengamati "time line" media sosial setelah aksi teror bom tersebut. Ia merasa prihatin atas komentar netizen yang berkembang hanya berisi caci-maki dan olok-olok.

"Jangan dianggap kejadian ini sebagai rekayasa dan bahan olokan. Bagaimana kalau kejadian itu menimpa keluarga kita?," kata dia.

Dedi mengutuk keras aksi yang tidak berperikemanusiaan tersebut. Sebab aksi teror bom di terminal Kampung Melayu pada Rabu (24/5) malam telah mengakibatkan lima orang meninggal dan 11 orang lainnya luka-luka.

Pewarta: M. Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017