Bogor (Antara Megapolitan) - Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM-UI) Prof Ascobat Gani mengingatkan perlunya Perencanaan Penganggaran Kesehatan Terpadu (P2KT) untuk penguatan sistem kesehatan.

"Mutu manusia Indonesia saat ini bermasalah, 33 persen anak tumbuh stanting (pendek, gizi kurang), kesehatan harus dipandang penting, karena menyangkut sumber daya manusia," kata Ascobat dalam workshop P2KT di aula Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu.

Ia menjelaskan menyusun P2KT dapat diselaraskan dengan target nasional, dan target daerah yang ingin dicapai, dan menjadi kebijakan. Sehingga target yang ingin dicapai dapat jelas dan terukur.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan di daerah dapat berjalan sesuai target. Diperlukan konsisten yang sesuai, dan dihitung kegiatannya.

"Dalam praktiknya menyusun P2KT tidaklah semudah itu, perlu dilihat dompet anggaran pemda, apalagi bupati dan wali kota ruang fiskalnya terbatas," kata dokter yang punya pengalaman di wilayah perbatasan Timur Indonesia.

Ia menyebutkan, perlu politik anggaran, agar dana kesehatan sesuai amanat Undang-Undang kesehatan yakni 22 persen. Sehingga program dinas kesehatan membangun mutu manusia bisa terlaksana dengan baik.

Menurutnya, orang-orang di dinas kesehatan perlu melihat secara luas, pentingnya sektor kesehatan menyangkut aspek bangsa, kerja manusia. Sehingga ada komitmen tinggi, berbeda dengan sektor tambang.

"Membangun mutu manusia itu diperlu dari awal sebelum manusia dilahirkan, dari sejak kehamilan, hingga kelahiran diperhatikan betul. Jadi harus ada penguatan sistem kesehatan. Diperkuat unit kesehatan masyarakat," kata Ascobat.

Kepala Seksi Perencanaan dan Pelaporan Dinas Kesehatan Kota Bogor, Baikusnadi menambahkan workshop P2KT ditujukan agar seluruh jajaran dinas kesehatan memahami untuk mengelola anggaran dalam bentu program yang lebih tepat sasaran, akurat dan sistematis sesuai data dasar.

"P2KT ditujukan agar dinkes mengelola anggaran kegiatan lebih cermat, tepat sasaran, dan tidak tumpang tindih dengan sumber anggaran yang ada," katanya.

Workshop P2KT diikuti puluhan peserta yang berasal dari lingkungan Dinas Kesehatan Kota Bogor, mulai dari kepala dinas, sekretaris, kepala bidang, kepala seksi, kepada sub bidang, kepala puskesmas dan Lankesda.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017