Chicago (Antara/Xinhua/Antara Megapolitan) - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir turun pada Jumat (Sabtu pagi WIB), untuk sesi ketiga berturut-turut, karena pemerintah AS mengeluarkan laporan ketenagakerjaan yang lebih baik daripada perkiraan.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni turun 1,7 dolar AS atau 0,14 persen, menjadi menetap di 1.226,90 dolar AS per ounce.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan kenaikan 211.000 lapangan pekerjaan pada daftar gaji non-pertanian pada April, sebuah perkembangan yang akan membuat Federal Reserve berada di jalur suku bunga yang lebih tinggi, banyak analis menginterpretasikan.

Sebagian besar kenaikan pekerjaan terjadi di bidang pariwisata dan perhotelan, perawatan kesehatan dan bantuan sosial, menurut statistik resmi yang dirilis pada Jumat (5/5).

Namun demikian, penurunan lebih lanjut emas berjangka tertahan karena Dow Jones Industrial Average AS turun sebesar 17,33 poin atau 0,08 persen pada pukul 18.20 GMT.

Para analis mencatat bahwa ketika ekuitas mengalami kerugian, logam mulia biasanya naik.

Melemahnya dolar AS, juga mencegah logam mulia meluncur lebih jauh karena Indeks Dolar AS turun sebesar 0,10 persen menjadi 98,68 pada pukul 18.25 GMT.

Indeks tersebut merupakan ukuran dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar AS turun maka emas berjangka akan naik.

Perak untuk pengiriman Juli turun 2,9 sen atau 0,18 persen, menjadi ditutup pada 16,274 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 2,5 dolar AS atau 0,28 persen, menjadi ditutup pada 910,20 dolar AS per ounce.

Penerjemah: A. Suhendar.     

Pewarta:

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017