Ryan LH, fotografer lulusan Falkultas Seni Media Rekam ISI Yogyakarta 2003, menggelar Solo Exhibition Ryan LH bertemakan Karat di Galeri Cemara, Jakarta Pusat.

"Ini bukan semata-mata pameran foto, melainkan juga pameran instalasi yang memperlihatkan kekuatan karat dari kaca mata Ryan," ujar Kurator Dr Ismet Zainal Efendi SSn MSn pada opening pameran, dalam keterangannya, Jumat.

Ismet menyebut pameran foto ini bersifat interaktif disesuaikan dengan selera generasi zaman kini. Sebab, Ryan melibatkan audiens untuk memberi respons pada karyanya dalam wilayah interpretasi pada satu konteks tertentu.

Pameran foto berjudul Reflectry So Far So Good itu digelar bertepatan dengan hari ulang tahun ke-50 Ryan. Kali ini, dia memperlihatkan ragam tekstur karat yang berlapis warna warni dan memperlihatkan beragam imaji di mata yang melihatnya.

Turut hadir sekitar 150 tamu dari kalangan fotografer senior seperti Don Hasman, Arbain Rambey, Darwis Triadi, Dion Momongan, dan lain-lain.
Pada pameran kali ini, Ryan LH memamerkan sebuah bemo berkarat tanpa badan. 

Bemo berkarat dipamerkan dengan pecahan cermin yang ditempel foto memperlihatkan bentuk mata. Di sana juga ditempatkan seonggok rumput yang merambat sekeliling bemo.  Ada 50 foto karat yang dipajang sebagai hasil jepretan dengan kamera handphone. 

Objek foto karat diambil pada bagian badan kereta api usang yang tergeletak di gudang kereta bekas di Purwakarta, Jawa Barat.

Risman Marah, dosen saat Ryan kuliah dan kini jadi penasehat ahlinya menyebut Solo Exhibition Ryan kali ini memang ada lompatan inovasi dari sisi karya daripada pameran tunggal Ryan terdahulu bertajuk Colory.

“Cuma kalau Ryan mau masuk (pameran) ke Yogya, dia harus berani membuat karya baru. Jangan bawa karya ini ke Yogya, bisa habis dibantai (seniman) di sana dia,” ujar Risman yang dianggap sebagai eyangnya fotografer Indonesia.

Pada kesempatan itu, Ryan juga menggelar karya interaktif. Ini dilakukan dengan menggelar USWUT (U See What You Think) Challenge, yakni pengunjung pameran diajak merespons karya interaktif dan memberikan interpretasi personal.
Tiap pengunjung pameran bisa menjadi peserta. 

Caranya, dengan memilih bola yang tersedia dalam sebuah bowl. Di dalam bola terdapat secarik kertas bertuliskan salah satu dari 99 sifat Allah SWT, seperti Al Awwal, Al Muhyi, Al Hayyu, dan lain-lain.

Setelah membaca tulisan dalam bola, pengunjung dipersilahkan  mencocokkan kata yang tertulis dengan salah satu foto dari 18 foto yang tersaji. Foto yang dianggap cocok dengan tulisan tersebut di tag ke akun instagram @reflectry_, @puka_id, dan @art.vem.tour.  

"Bagi 99 peserta pertama yang ikut challenge ini akan dikirimkan suvenir kreatif dari Reflectry x Puka," ungkap Ryan yang menggelar pameran di bawah koordinasi bisnis barunya, Artventure.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024