Purwakarta (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, membongkar sejumlah rumah guru honorer untuk dilakukan renovasi pada momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Selasa.
"Renovasi rumah guru honorer ini menjadi hadiah untuk mereka pada momentum Hardiknas ini," kata Bupati setempat Dedi Mulyadi, disela bedah rumah milik guru honorer, di Purwakarta.
Ia mengatakan, untuk sementara ini ada lima guru honorer di Purwakarta yang mendapatkan hadiah Hardiknas dari pemkab.
Dari guru-guru honorer itu, ada yang mendapat hadiah berupa renovasi rumah dan ada pula yang mendapat bantuan uang untuk menebus ijazahnya yang ditahan pihak perguruan tinggi.
Selain itu, para guru honorer itu juga ada yang mendapatkan hadiah umrah dan beasiswa pendidikan.
"Khusus untuk bantuan dalam momentum Hardiknas ini, anggarannya merupakan hasil patungan saya dan para pejabat Dinas Pendidikan. Anggarannya sekitar Rp100 juta," kata dia.
Ia menambahkan untuk ke depannya program rumah tidak layak huni (rutilahu) di Purwakarta akan memprioritaskan rumah-rumah guru honorer yang tidak layak huni.
Di antara guru honorer yang mendapatkan hadiah Hardiknas berupa renovasi rumah itu adalah Agung Firmansyah, guru honorer SMP Satu Atap Cilangkap, Kelurahan Nagri Tengah, yang sudah menjadi guru honorer sejak 2006.
Guru honorer lainnya yang mendapat bantuan renovasi rumah ialah Jakun yang mengajar sejak 2004 di SDN I Pasir Jambu serta guru honorer Rita Komala yang telah mengajar di SDN I Cipaisan sejak tahun 2008.
"Bantuan ini sebagai hadiah untuk para guru honorer pada momentum Hardiknas. Karena saat ini cukup banyak masalah yang dialami guru honorer," kata bupati.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta Purwanto mengatakan, para guru honorer yang mendapat bantuan dalam momentum Hardiknas tersebut sesuai dengan laporan yang telah diterima dari UPTD Dinas Pendidikan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Renovasi rumah guru honorer ini menjadi hadiah untuk mereka pada momentum Hardiknas ini," kata Bupati setempat Dedi Mulyadi, disela bedah rumah milik guru honorer, di Purwakarta.
Ia mengatakan, untuk sementara ini ada lima guru honorer di Purwakarta yang mendapatkan hadiah Hardiknas dari pemkab.
Dari guru-guru honorer itu, ada yang mendapat hadiah berupa renovasi rumah dan ada pula yang mendapat bantuan uang untuk menebus ijazahnya yang ditahan pihak perguruan tinggi.
Selain itu, para guru honorer itu juga ada yang mendapatkan hadiah umrah dan beasiswa pendidikan.
"Khusus untuk bantuan dalam momentum Hardiknas ini, anggarannya merupakan hasil patungan saya dan para pejabat Dinas Pendidikan. Anggarannya sekitar Rp100 juta," kata dia.
Ia menambahkan untuk ke depannya program rumah tidak layak huni (rutilahu) di Purwakarta akan memprioritaskan rumah-rumah guru honorer yang tidak layak huni.
Di antara guru honorer yang mendapatkan hadiah Hardiknas berupa renovasi rumah itu adalah Agung Firmansyah, guru honorer SMP Satu Atap Cilangkap, Kelurahan Nagri Tengah, yang sudah menjadi guru honorer sejak 2006.
Guru honorer lainnya yang mendapat bantuan renovasi rumah ialah Jakun yang mengajar sejak 2004 di SDN I Pasir Jambu serta guru honorer Rita Komala yang telah mengajar di SDN I Cipaisan sejak tahun 2008.
"Bantuan ini sebagai hadiah untuk para guru honorer pada momentum Hardiknas. Karena saat ini cukup banyak masalah yang dialami guru honorer," kata bupati.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta Purwanto mengatakan, para guru honorer yang mendapat bantuan dalam momentum Hardiknas tersebut sesuai dengan laporan yang telah diterima dari UPTD Dinas Pendidikan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017