Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan Program Kita Cinta Lagu Anak Indonesia (KILA) mampu memperkuat ekosistem lagu-lagu anak Indonesia.
“Sejak digelar pada 2020 KILA telah menguatkan ekosistem musik. Apalagi dalam dua dekade Indonesia kekurangan lagu-lagu anak,” kata Ketua Tim Kerja Apresiasi dan Literasi Musik Kemendikbudristek Edi Irawan dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Program KILA merupakan ajang kompetisi menyanyi lagu anak dan mencipta lagu anak nasional yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek RI.
KILA dapat sebagai wadah ekspresi untuk mengembalikan ketersediaan lagu anak-anak Indonesia yang bermutu dan berkarakter Pancasila.
Baca juga: Musik-lagu jembatan komunikasi efektif bagi anak-anak
Terlebih lagu anak Indonesia bisa menjadi salah satu media untuk membantu anak-anak menjadi dekat dengan identitasnya, menumbuhkan rasa percaya diri, dan bangga sebagai anak Indonesia.
Bahkan pada Jumat (17/5) Kemendikbudristek berencana menggelar pentas musik bertajuk Sahabat Anak Indonesia di The Ice Palace, Kuningan, Jakarta, dengan menampilkan beberapa pemenang lomba menyanyi lagu anak KILA dari berbagai angkatan.
Primary Music Teacher British School Jakarta Christine Andrean menuturkan para guru senang dengan adanya program KILA karena anak-anak didik saat ini memiliki banyak alternatif lagu anak selain ciptaan Ibu Kasur.
Baca juga: Lagu-lagu hasil KILA diharapkan dapat dinyanyikan siswa di sekolah
"Lagu-lagu KILA juga nadanya lebih ceria dan kosa kata tertata sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Semoga lagu KILA bisa lebih disosialisasikan lagi," ujar Christine.
Senada dengan Christine, Guru SDM Meruyung, Depok, Jawa Barat, Triningsih mengatakan KILA sangat menginspirasi untuk menumbuhkan kembali lagu-lagu anak.
“Kita bisa integrasikan pada saat pembelajaran. Belajar matematika atau IPA dengan lagu tentang harimau itu menarik sekali," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
“Sejak digelar pada 2020 KILA telah menguatkan ekosistem musik. Apalagi dalam dua dekade Indonesia kekurangan lagu-lagu anak,” kata Ketua Tim Kerja Apresiasi dan Literasi Musik Kemendikbudristek Edi Irawan dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Program KILA merupakan ajang kompetisi menyanyi lagu anak dan mencipta lagu anak nasional yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek RI.
KILA dapat sebagai wadah ekspresi untuk mengembalikan ketersediaan lagu anak-anak Indonesia yang bermutu dan berkarakter Pancasila.
Baca juga: Musik-lagu jembatan komunikasi efektif bagi anak-anak
Terlebih lagu anak Indonesia bisa menjadi salah satu media untuk membantu anak-anak menjadi dekat dengan identitasnya, menumbuhkan rasa percaya diri, dan bangga sebagai anak Indonesia.
Bahkan pada Jumat (17/5) Kemendikbudristek berencana menggelar pentas musik bertajuk Sahabat Anak Indonesia di The Ice Palace, Kuningan, Jakarta, dengan menampilkan beberapa pemenang lomba menyanyi lagu anak KILA dari berbagai angkatan.
Primary Music Teacher British School Jakarta Christine Andrean menuturkan para guru senang dengan adanya program KILA karena anak-anak didik saat ini memiliki banyak alternatif lagu anak selain ciptaan Ibu Kasur.
Baca juga: Lagu-lagu hasil KILA diharapkan dapat dinyanyikan siswa di sekolah
"Lagu-lagu KILA juga nadanya lebih ceria dan kosa kata tertata sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Semoga lagu KILA bisa lebih disosialisasikan lagi," ujar Christine.
Senada dengan Christine, Guru SDM Meruyung, Depok, Jawa Barat, Triningsih mengatakan KILA sangat menginspirasi untuk menumbuhkan kembali lagu-lagu anak.
“Kita bisa integrasikan pada saat pembelajaran. Belajar matematika atau IPA dengan lagu tentang harimau itu menarik sekali," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024