Puluhan kelompok tani di Kabupaten Karawang, Jawa Barat memperoleh bantuan pompa air dari Kementerian Pertanian untuk mengatasi berkurangnya pasokan air untuk mengairi areal persawahan pada musim kemarau.
"Bantuan pompa ini disalurkan kepada kelompok tani, khususnya di wilayah yang kesulitan mendapatkan air," kata Bupati Karawang Aep Syaepuloh di Karawang, Kamis.
Memasuki musim tanam gadu dan musim tanam kemarau biasanya ditandai dengan berkurangnya pasokan air untuk areal persawahan.
Baca juga: Pemkab Karawang siapkan bantuan benih untuk petani yang sawahnya terendam banjir
Baca juga: Bantuan ratusan botol pupuk cair disalurkan untuk petani Karawang
Kondisi kekurangan air yang dialami petani biasanya terjadi pada musim tanam gadu pada April hingga Juli serta musim tanam kemarau pada Agustus hingga Oktober.
Bupati menyampaikan, kali ini terdapat 37 kelompok tani yang mendapatkan bantuan dari Kementerian Pertanian. Puluhan kelompok tani itu ada yang mendapatkan bantuan pompa air dan ada juga yang mendapatkan traktor.
Penyerahan bantuan telah dilaksanakan pada Rabu (8/5) di aula Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang.
Aep mengatakan bantuan tersebut dapat membantu petani dalam menjaga ketersediaan air, khususnya pada musim kemarau sehingga pertanian di Karawang tetap produktif.
"Alhamdulillah, semoga bantuan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi petani kita," kata dia.
Baca juga: Sawah terendam banjir, Pemkab Karawang ajukan bantuan ke Kementan untuk petani
Sementara itu, persawahan irigasi teknis di Karawang luasnya mencapai 83.021 hektare, persawahan irigasi setengah teknis seluas 3.852 hektare, persawahan irigasi sederhana seluas 4.165 hektare, dan persawahan tadah hujan seluas 3.273 hektare.
Berdasarkan dengan catatan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang, areal sawah tadah hujan yang berlokasi di wilayah Karawang selatan itu tidak bisa ditanami karena kesulitan air pada musim kemarau.
Selain itu, ada juga areal sawah lainnya yang tetap kesulitan air saat kemarau di wilayah Karawang utara. Kondisi itu terjadi karena kondisi saluran irigasi yang mengalami penyempitan dan pendangkalan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Bantuan pompa ini disalurkan kepada kelompok tani, khususnya di wilayah yang kesulitan mendapatkan air," kata Bupati Karawang Aep Syaepuloh di Karawang, Kamis.
Memasuki musim tanam gadu dan musim tanam kemarau biasanya ditandai dengan berkurangnya pasokan air untuk areal persawahan.
Baca juga: Pemkab Karawang siapkan bantuan benih untuk petani yang sawahnya terendam banjir
Baca juga: Bantuan ratusan botol pupuk cair disalurkan untuk petani Karawang
Kondisi kekurangan air yang dialami petani biasanya terjadi pada musim tanam gadu pada April hingga Juli serta musim tanam kemarau pada Agustus hingga Oktober.
Bupati menyampaikan, kali ini terdapat 37 kelompok tani yang mendapatkan bantuan dari Kementerian Pertanian. Puluhan kelompok tani itu ada yang mendapatkan bantuan pompa air dan ada juga yang mendapatkan traktor.
Penyerahan bantuan telah dilaksanakan pada Rabu (8/5) di aula Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang.
Aep mengatakan bantuan tersebut dapat membantu petani dalam menjaga ketersediaan air, khususnya pada musim kemarau sehingga pertanian di Karawang tetap produktif.
"Alhamdulillah, semoga bantuan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi petani kita," kata dia.
Baca juga: Sawah terendam banjir, Pemkab Karawang ajukan bantuan ke Kementan untuk petani
Sementara itu, persawahan irigasi teknis di Karawang luasnya mencapai 83.021 hektare, persawahan irigasi setengah teknis seluas 3.852 hektare, persawahan irigasi sederhana seluas 4.165 hektare, dan persawahan tadah hujan seluas 3.273 hektare.
Berdasarkan dengan catatan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang, areal sawah tadah hujan yang berlokasi di wilayah Karawang selatan itu tidak bisa ditanami karena kesulitan air pada musim kemarau.
Selain itu, ada juga areal sawah lainnya yang tetap kesulitan air saat kemarau di wilayah Karawang utara. Kondisi itu terjadi karena kondisi saluran irigasi yang mengalami penyempitan dan pendangkalan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024