Bogor (Antara Megapolitan) - Komisi VII DPR RI siap mendukung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk menghasilkan temuan, inovasi dan teknologi tepat guna terutama yang bisa dimanfaatkan oleh UKM.
"Komisi VII ingin mendorong LIPI membuat teknologi tepat guna yang bisa dimanfaatkan oleh UKM, teknologi yang murah meriah sehingga bisa meningkatkan produktivitas UKM di Indonesia," kata Ketua Komisi VII DPR RI Gus Irawan Pasaribu usai kegiatan "Science Briefing for Parliament` di Pusat Inovasi LIPI, Cibinong Science Center, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa.
Gun menilai LIPI telah menjalankan tugas dan fungsinya di bidang riset dan teknologi dengan baik, sehingga patut diapresiasi. Apalagi berhasil menjadi satu lembaga yang menghasilkan riset tertinggi dengan 500 lebih paten.
"Walau jumlah penelitian yang sudah dikomersialisasikan baru ada sembilan, terbilang tinggi. Tetapi kami mendorong lebih banyak lagi hasil penelitian yang dikomersialisasikan," katanya.
Terkait dukungan anggaran, Gus menilai LIPI perlu mendapat dukungan penuh pemerintah untuk mengoptimalkan fungsi LIPI agar dapat melakukan berbagai kegiatan penelitian yang lebih besar kedepannya.
Menurut Politisi Partai Gerindra tersebut, dukungan pemerintah terhadap bidang riset dan teknologi masih belum optimal. Dilihat dari program pemerintah yang ingin membangun 100 STP (Taman Sain dan Teknologi), tetapi berhenti di tengah jalan.
"Kami sangat menyayangkan hal ini, batalnya 100 STP ini contoh pemerintah tidak konsisten. Oleh karena itu kami mengharapkan kedepan dukungan anggaran untuk LIPI supaya bisa melakukan berbagai kegiatan riset yang lebih besar," katanya.
Gus menjelaskan, anggaran terkait riset datang dari eksekutif (pemerintah) dibahas di legislatif dan nanti diputuskan di legislatif sehingga terinformasikan. LIPI mengajukan pagu 2018 sebesar Rp2,3 triliun, tetapi di pagi indikatif yang disetujui hanya Rp1,2 triliun.
"Saya masih menyimpulkan pemerintah belum menempatkan riset sebagai prioritas, menurut saya kita harus belajar bahwa negara maju adalah yang kuat di bidang riset dan kuat dalam teknologi," katanya.
Gus menyatakan akan mendorong komunikasi dengan Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi supaya ada keseimbangan antara riset dan pembangunan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Komisi VII ingin mendorong LIPI membuat teknologi tepat guna yang bisa dimanfaatkan oleh UKM, teknologi yang murah meriah sehingga bisa meningkatkan produktivitas UKM di Indonesia," kata Ketua Komisi VII DPR RI Gus Irawan Pasaribu usai kegiatan "Science Briefing for Parliament` di Pusat Inovasi LIPI, Cibinong Science Center, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa.
Gun menilai LIPI telah menjalankan tugas dan fungsinya di bidang riset dan teknologi dengan baik, sehingga patut diapresiasi. Apalagi berhasil menjadi satu lembaga yang menghasilkan riset tertinggi dengan 500 lebih paten.
"Walau jumlah penelitian yang sudah dikomersialisasikan baru ada sembilan, terbilang tinggi. Tetapi kami mendorong lebih banyak lagi hasil penelitian yang dikomersialisasikan," katanya.
Terkait dukungan anggaran, Gus menilai LIPI perlu mendapat dukungan penuh pemerintah untuk mengoptimalkan fungsi LIPI agar dapat melakukan berbagai kegiatan penelitian yang lebih besar kedepannya.
Menurut Politisi Partai Gerindra tersebut, dukungan pemerintah terhadap bidang riset dan teknologi masih belum optimal. Dilihat dari program pemerintah yang ingin membangun 100 STP (Taman Sain dan Teknologi), tetapi berhenti di tengah jalan.
"Kami sangat menyayangkan hal ini, batalnya 100 STP ini contoh pemerintah tidak konsisten. Oleh karena itu kami mengharapkan kedepan dukungan anggaran untuk LIPI supaya bisa melakukan berbagai kegiatan riset yang lebih besar," katanya.
Gus menjelaskan, anggaran terkait riset datang dari eksekutif (pemerintah) dibahas di legislatif dan nanti diputuskan di legislatif sehingga terinformasikan. LIPI mengajukan pagu 2018 sebesar Rp2,3 triliun, tetapi di pagi indikatif yang disetujui hanya Rp1,2 triliun.
"Saya masih menyimpulkan pemerintah belum menempatkan riset sebagai prioritas, menurut saya kita harus belajar bahwa negara maju adalah yang kuat di bidang riset dan kuat dalam teknologi," katanya.
Gus menyatakan akan mendorong komunikasi dengan Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi supaya ada keseimbangan antara riset dan pembangunan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017