Jonggol, Bogor (Antara Megapolitan) - Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat menyatakan kondisi amblasnya pondasi Jembatan Cipamingkis Kecamatan Jonggol Kabupaten Bogor pada Kamis (13/4) sekitar pukul 23.30 WIB dalam kondisi yang serius sehingga penanganannya membutuhkan waktu lebih kurang enam bulan.

"Sebenarnya, jembatan ini sudah dalam rencana kami untuk perbaikkan dengan biaya tujuh milyar, kalau dengan kerusakan ini bisa bertambah," kata Yongga Bhakti, Kepala Balai Pengelolaan Jalan Wilayah I Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat, di Jonggol, Jumat.

"Total untuk bangunan hamparan jalannya saja bisa menelan Rp37 milyar," tambah Yongga.

Ia mengatakan jembatan tersebut ditopang oleh dua tiang penyangga dengan lingkar lebih kurang 10 meter di dua sisi antara Desa Jonggol dan Kampung Jagaita Desa Jonggol.

Dari hasil evaluasi di lapangan, tiang penyangga jembatan hingga ke pondasi di dasar sungai setinggi 15 meter amblas sehingga menyebabkan permukaan jalan jembatan sepanjang 100 meter itu patah di sisi Kampung Ciledug Desa Bendungan efek dari derasnya tekanan air sungai Cipamingkis.

Lebih detail Yongga menceritakan, kondisi tersebut berawal dari pondasi pinggiran sungai yang mengalami longsor pada tahun 2016 yang menyebabkan jembatan lama kelamaan tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk menahan beban.

Dari kondisi longgor tersebut, lanjutnya pihaknya segera menindaklanjuti laporan Pemrrintah Kabupaten Bogor dengan menganggarkan perbaikkan pada tahun 2017.

"Sebenarnya kita sudah rencanakan perbaikkan jembatan ini, pengajuannya tahun 2016 jadi sudah sedang tender tahun ini tapi amblas duluan," jelas dia.

Ia menyebutkan, menurut jadwal dirinya sudah akan menandatangani tender jembatan tersebut pada bulan Mei 2017 dan langsung pengerjaan.

Dengan amblasnya jembatan maka pihaknya memprediksi jembatan bisa dilalui warga kembali sekitar enam bulan atau pada bulan Oktober 2017 jika tender sudah ditandatangani sesuai jadwal.

Sedangkan untuk solusi lalu lintas pihaknya tengah mengupayakan jalan alternatif dari arah Cileungsi masuk jalan Cibuncil-Cibarusah-Jagatamu-Cariu.

Pemerintah Provinsi akan bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Bogor untuk perbaikkan jalan alternatif yang direkomendasikan Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Jabar.

Sementara itu, Camat Jonggol Beben Suhendar menyebutkan dirinya mengharapkan adanya bantuan yang cepat bagi warga di lima desa yang kini tidak bisa mengakses kota kecamatan Jonggol untuk beraktifitas.

Lima desa tersebut ialah Desa Balekambang, bendungan, Sukagalih, Weninggalih dan sirnagalih dengan jumlah penduduk 50.000 jiwa.

Menurut dia, hal yang krusial pada warga dengan adanya bencana terhadap jembatan tersebut akses transportasi siswa yang sedang UNBK dan bersekolah di SMP dan SMA Jonggol.

"Maka sekarang warga swadaya membuat jembatan dari bambu sendiri, saya berharap ada bantuan," kata Dia.

Pewarta: Linna Susanti & Mayolus Fajar D

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017