Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat menjamin ketersediaan logistik bagi warga yang mengungsi akibat rumahnya terdampak ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya, Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
"Semalam langsung mendirikan dapur umum, memberikan bantuan selimut, kasur dan logistik lainnya termasuk pengecekan kesehatan oleh Tim Medis Pemkab," ungkap Penjabat Bupati Bogor Asmawa Tosepu di Gunung Putri, Minggu.
Ia menyebutkan bantuan tersebut terus diberikan Pemerintah Kabupaten Bogor sampai mereka diperbolehkan kembali pulang ke rumah masing-masing.
Sementara Kepala Desa Ciangsana Udin Saputra mengungkapkan hingga kini tercatat ada 324 warga yang mengungsi terdiri dari 99 perempuan, 99 laki-laki, 40 anak-anak, 25 balita, dan 61 warga berstatus pengontrak.
Baca juga: Pemkab Bogor jamin logistik bagi pengungsi terdampak ledakan gudang amunisi
Pemerintah Kabupaten Bogor menyiapkan tiga lokasi pengungsian, yakni di rumah Kepala Desa Ciangsana serta di masjid dan gereja terdekat.
"Untuk tempat pengungsian yang di gereja dan masjid sekarang sudah sepi karena mereka lanjut mengungsi mandiri. Tinggal di sini (rumah kepala desa) yang aktif difungsikan," kata Udin.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bogor Maruf menyebutkan pihaknya menyediakan 50 kasur berikut selimut untuk digunakan para pengungsi.
Ia mengaku siap menyediakan kebutuhan para pengungsi selama mereka tidak diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing karena masih dalam tahap sterilisasi oleh TNI.
"Kita backup suport sampai dengan dinyatakan aman, dan pengungsi bisa kembali ke tempatnya masing-masing nanti kita tunggu informasi itu dari yang berwenang. Selama di tempat ini kami kolaborasi dengan pak kades untuk memenuhi semua kebutuhan pengungsi sampai dengan aman," kata Farid.
Baca juga: Ada dua kendala pemadaman kebakaran Gudmurah
Sebelumnya Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan mengingatkan warga jangan mengambil proyektil amunisi yang terpental dari dalam gudang ke kompleks permukiman di sekitar lokasi ledakan di Kompleks Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya di Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Hasan menyampaikan jajaran prajurit TNI AD dari Kodim Kabupaten Bogor dan Kodim Kabupaten Bekasi juga telah dikerahkan untuk berkeliling ke permukiman untuk mengamankan proyektil-proyektil yang terpental itu.
"Kami sudah perintahkan, petugas untuk mengamankan jika ada proyektil amunisi ataupun material yang berasal dari gudang ini untuk diamankan. Jangan diambil, serahkan kepada keamanan,” kata Pangdam Jaya M. Hasan.
Sebanyak 15 gudang di Kompleks Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya, Ciangsana, meledak dan terbakar pada Sabtu (30/3) sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca juga: 135 KK diungsikan akibat kebakaran Gudang Peluru Kodam Jaya
Dari belasan gudang itu, salah satu gudang, yaitu Gudang Nomor 6 menyimpan kurang lebih 160.000 munisi dan bahan peledak kedaluwarsa yang merupakan hasil pengembalian dari berbagai satuan di bawah Kodam Jaya.
Dari hasil penelusuran Kodam Jaya, Hasan menyebut sejauh ini tidak ada korban jiwa akibat ledakan itu.
Dia juga menyebut tidak ada warga dan prajurit TNI yang terluka akibat insiden tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Semalam langsung mendirikan dapur umum, memberikan bantuan selimut, kasur dan logistik lainnya termasuk pengecekan kesehatan oleh Tim Medis Pemkab," ungkap Penjabat Bupati Bogor Asmawa Tosepu di Gunung Putri, Minggu.
Ia menyebutkan bantuan tersebut terus diberikan Pemerintah Kabupaten Bogor sampai mereka diperbolehkan kembali pulang ke rumah masing-masing.
Sementara Kepala Desa Ciangsana Udin Saputra mengungkapkan hingga kini tercatat ada 324 warga yang mengungsi terdiri dari 99 perempuan, 99 laki-laki, 40 anak-anak, 25 balita, dan 61 warga berstatus pengontrak.
Baca juga: Pemkab Bogor jamin logistik bagi pengungsi terdampak ledakan gudang amunisi
Pemerintah Kabupaten Bogor menyiapkan tiga lokasi pengungsian, yakni di rumah Kepala Desa Ciangsana serta di masjid dan gereja terdekat.
"Untuk tempat pengungsian yang di gereja dan masjid sekarang sudah sepi karena mereka lanjut mengungsi mandiri. Tinggal di sini (rumah kepala desa) yang aktif difungsikan," kata Udin.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bogor Maruf menyebutkan pihaknya menyediakan 50 kasur berikut selimut untuk digunakan para pengungsi.
Ia mengaku siap menyediakan kebutuhan para pengungsi selama mereka tidak diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing karena masih dalam tahap sterilisasi oleh TNI.
"Kita backup suport sampai dengan dinyatakan aman, dan pengungsi bisa kembali ke tempatnya masing-masing nanti kita tunggu informasi itu dari yang berwenang. Selama di tempat ini kami kolaborasi dengan pak kades untuk memenuhi semua kebutuhan pengungsi sampai dengan aman," kata Farid.
Baca juga: Ada dua kendala pemadaman kebakaran Gudmurah
Sebelumnya Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan mengingatkan warga jangan mengambil proyektil amunisi yang terpental dari dalam gudang ke kompleks permukiman di sekitar lokasi ledakan di Kompleks Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya di Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Hasan menyampaikan jajaran prajurit TNI AD dari Kodim Kabupaten Bogor dan Kodim Kabupaten Bekasi juga telah dikerahkan untuk berkeliling ke permukiman untuk mengamankan proyektil-proyektil yang terpental itu.
"Kami sudah perintahkan, petugas untuk mengamankan jika ada proyektil amunisi ataupun material yang berasal dari gudang ini untuk diamankan. Jangan diambil, serahkan kepada keamanan,” kata Pangdam Jaya M. Hasan.
Sebanyak 15 gudang di Kompleks Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya, Ciangsana, meledak dan terbakar pada Sabtu (30/3) sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca juga: 135 KK diungsikan akibat kebakaran Gudang Peluru Kodam Jaya
Dari belasan gudang itu, salah satu gudang, yaitu Gudang Nomor 6 menyimpan kurang lebih 160.000 munisi dan bahan peledak kedaluwarsa yang merupakan hasil pengembalian dari berbagai satuan di bawah Kodam Jaya.
Dari hasil penelusuran Kodam Jaya, Hasan menyebut sejauh ini tidak ada korban jiwa akibat ledakan itu.
Dia juga menyebut tidak ada warga dan prajurit TNI yang terluka akibat insiden tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024