Bogor (Antara Megapolitan) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Institut De Recherche pour Le Development (IRD), Prancis, sepakat memperkuat kerja sama penelitian di bidang hayati dan kebumian yang dijalin sejak 2012.

"Tahun ini antara LIPI dan IRD sepakat untuk melanjutkan kerja sama ilmiah ini," kata Kepala LIPI Iskandar Zulkarnain usai penandatanganan nota kesepahaman di Pusat Penelitian Biologi LIPI, Cibinong Science Centre, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu.

Iskandar menjelaskan, melihat manfaat dari kerja sama yang dibangun sejak 2012, LIPI dan IRD sepakat untuk memperpanjang kerja sama dengan jangka waktu 2017 sampai 2021.

Ia mengatakan ilmu pengetahuan merupakan kunci untuk pembangunan yang tepat sasaran. Kerja sama lembaga penelitian dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan IPTEK bagi pihak-pihak yang terlibat.

"Adapun kerja sama yang telah diimplementasikan di dua pusat penelitian adalah inventarisasi ikan air tawar Indonesia dengan DNA `barcoding`, ekspedisi Lengguru di Papua, filogeografi, keanekaragaman spesies fitoplanton dan sebagainya," katanya.

Iskandar mengharapkan ke depan kerja sama penelitian akan fokus pada bidang ilmu kelautan, perubahan iklim dan manajemen risiko bencana, keanekaragaman hayati dan pemanfaatan berkelanjutan, serta ilmu sosial dan kemanusian.

"Kami berharap komitmen ini dapat membawa manfaat dan memperkuat hubungan kedua pihak," katanya.

Iskandar menambahkan, hubungan bilateral antara Indonesia dan Prancis juga sudah terjalin dengan baik.

Pada Maret lalu Presiden Prancis Francois Hollande juga bertemu dengan Presiden Joko Widodo membahas sejumlah kerja sama, antara lain menyangkut riset teknologi, perguruan tinggi serta kelautan dan perikanan.

"Kedatangan Presiden Prancis tahun ini termasuk bersejarah setelah 30 tahun kunjungan terakhirnya ke Indonesia," katanya.

Nota kesepahaman antara LIPI dan IRD Prancis ditandatangani oleh Kepala LIPI Prof Iskandar Zulkanin dan Presiden IRD Jean Paul Moatti disaksikan jajarannya, didampingi Nicolas Hubert selaku Direktur IRD untuk Indonesia dan Timor Leste.

Moatti menyatakan, kerja sama tersebut dapat memberikan keuntungan antara kedua belah pihak, termasuk dalam kerja sama riset, yang akan diatur sesuai dengan Protokol Nagoya.

Penandatangan nota kesepahaman dilanjutkan dengan diskusi antara jajaran LIPI dan IRD terkait fokus kerja sama, penelitian yang akan dilakukan, dan bagaimana manfaat yang ditimbulkan dapat dirasakan oleh masyarakat dan juga pemerintah daerah tempat penelitian dilakukan.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017