Sukabumi (Antara Megapolitan) - Dinas Perhubungan Kota Sukabumi, Jawa Barat berencana membuat aplikasi angkutan kota online sebagai salah satu solusi bagi penarik angkot konvensional di tengah maraknya yang berbasis aplikasi.
"Dengan membuat aplikasi ini diharapkan penarik angkot konvensional bisa bersaing dengan yang berbasis aplikasi," kata Kepala Dishub Kota Sukabumi Abdul Rachman di Sukabumi, Rabu.
Menurutnya, untuk rencana tersebut pihaknya masih berkoordinasi dengan beberapa lembaga dan dinas terkait serta akan meminta masukan dari pakar informasi teknologi dalam pengembangan aplikasi ini.
Diharapkan dengan adanya aplikasi angkot online ini bisa menjadi solusi di tengah seringnya terjadi bentrokan antara penarik angkutan umum konvensional dan online seperti di Bogor dan Bandung.
Bahkan aplikasi angkot online ini bisa menjadi pilot project sebab di Indonesia belum ada yang seperti ini. Namun demikian, pihaknya juga akan memikirkan trayeknya agar sesama angkot tidak saling mengganggu.
"Konsep ini juga memanjakan para penumpang dan diharapkan bisa meningkatkan pendapatan penarik angkot yang saat ini terus berkurang," tambahnya.
Sementara, Humas Organisasi Gabungan Angkutan Darat (Organda) Kota Sukabumi Dedi Sudarwadi mengatakan pihaknya menyambut baik rencana Pemkot Sukabumi melalui dishub yang berencana membuat aplikasi online untuk angkot.
Jika aplikasi ini diresmikan maka Kota Sukabumi menjadi yang pertama meluncurkan angkot online dan tidak menutup kemungkinan ada daerah lain mengikutinya.
"Namun demikian setiap sopir angkot harus diberikan pelatihan dan sosialisasi terlebih dahulu untuk menggunakan aplikasi tersebut karena mereka berasal dari berbagai latar belakang pendidikan dan usia, apalagi jumlah angkot mencapai 2 ribu unit," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Dengan membuat aplikasi ini diharapkan penarik angkot konvensional bisa bersaing dengan yang berbasis aplikasi," kata Kepala Dishub Kota Sukabumi Abdul Rachman di Sukabumi, Rabu.
Menurutnya, untuk rencana tersebut pihaknya masih berkoordinasi dengan beberapa lembaga dan dinas terkait serta akan meminta masukan dari pakar informasi teknologi dalam pengembangan aplikasi ini.
Diharapkan dengan adanya aplikasi angkot online ini bisa menjadi solusi di tengah seringnya terjadi bentrokan antara penarik angkutan umum konvensional dan online seperti di Bogor dan Bandung.
Bahkan aplikasi angkot online ini bisa menjadi pilot project sebab di Indonesia belum ada yang seperti ini. Namun demikian, pihaknya juga akan memikirkan trayeknya agar sesama angkot tidak saling mengganggu.
"Konsep ini juga memanjakan para penumpang dan diharapkan bisa meningkatkan pendapatan penarik angkot yang saat ini terus berkurang," tambahnya.
Sementara, Humas Organisasi Gabungan Angkutan Darat (Organda) Kota Sukabumi Dedi Sudarwadi mengatakan pihaknya menyambut baik rencana Pemkot Sukabumi melalui dishub yang berencana membuat aplikasi online untuk angkot.
Jika aplikasi ini diresmikan maka Kota Sukabumi menjadi yang pertama meluncurkan angkot online dan tidak menutup kemungkinan ada daerah lain mengikutinya.
"Namun demikian setiap sopir angkot harus diberikan pelatihan dan sosialisasi terlebih dahulu untuk menggunakan aplikasi tersebut karena mereka berasal dari berbagai latar belakang pendidikan dan usia, apalagi jumlah angkot mencapai 2 ribu unit," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017