Sukabumi (Antara Megapolitan) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Jawa Barat, masih kekurangan personel lapangan yang bertugas melakukan sosialisasi, pencegahan hingga penanggulangan pascabencana.

"Saat ini personel kami hanya 53 orang, itu juga tidak semuanya petugas lapangan tetapi tetap saja harus turun ke lokasi jika terjadi bencana," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Asep Suhendrawan di Sukabumi, Sabtu.

Namun untuk personel pemadam kebakaran jumlahnya cukup banyak sehingga BPBD bisa memanfaatkan tenaganya untuk membantu proses penanggulangan bencana tapi hanya sementara saja sebab berbeda tugas utamanya.

Maka dari itu, untuk mengantisipasi kekurangan personel tersebut BPBD memanfaatkan relawan yang bertugas di kelurahan maupun kecamatan maupun merekrut sukarelawan baik dari warga maupun organisasi peduli bencana.

Idealnya untuk memantau tujuh kecamatan dengan 33 kelurahan jumlah personel yang tersedia minimalnya 100 orang atau setiap satu kelurahan ditangani tiga personel.

"Jumlah personel yang ada sekarang masih mencukupi dalam melakukan penanggulangan tetapi kategori bencana yang terjadi rata-rata kecil hingga menengah. Tapi kami tetap khawatir jika terjadi bencana yang kategorinya besar sehingga membutuhkan penanganan dengan jumlah personel yang banyak," tambahnya.

Asep mengatakan Kota Sukabumi merupakan daerah rawan terjadi bencana seperti longsor, banjir maupun puting beliung.

Tetapi yang harus diwaspadai terjadinya gempa bumi karena "Kota Mochi" itu dilintasi sesar atau patahan bumi Cimandiri dan dikelilingi gunung-gunung yang masih aktif.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017