Bekasi (Antara Megapolitan) - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menerima sedikitnya 5.000 aduan per hari dari masyarakat yang dilayangkan secara langsung melalui akun media sosial pribadinya.

"Per hari ini saja, pesan yang masuk di inbox WhatsApp (WA) mencapai 5.601 pesan yang mayoritasnya berisi tentang informasi dan keluhan yang terjadi di Kota Bekasi," katanya di Bekasi, Jumat.

Menurut dia, pesan itu tersebar di sekitar 50 grup diskusi WA yang tertanam dalam gawai bermerek Samsung Tab berkapasitas 128 GB miliknya.

Menurut Rahmat, grup tersebut memuat aspirasi dari kelompok masyarakat, mulai dari paguyuban RW di 12 kecamatan, organisasi masyarakat, tokoh masyarakat, hingga lintas instansi.

"Biasanya saya baca satu per satu pesannya kalau saya dalam situasi lengang, misalnya saat dalam perjalanan di mobil. Akan tetapi, saat tiba di lokasi tujuan, pesannya bisa bertambah sampai 2.000," katanya.

Setiap pesan yang masuk melalui gawai miliknya akan dipilah sesuai dengan instansi terkait yang bertanggung jawab atas keluhan itu.

"Paling banyak mengeluh tentang infrastruktur, misalnya jalan rusak atau pelayanan di kantor pemerintahan. Pesan itu selalu saya tindak lanjuti dengan meneruskannya kepada pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait," katanya.

Upaya menjaring aspirasi warganya, kata dia, tidak hanya melalui pesan langsung ke gawai pribadinya. Namun, juga melalui sejumlah layanan "online", seperti aplikasi Sorot atau Patriot Operation Center (POC).

"Instrumen komunikasi kami dengan masyarakat sebenarnya ada banyak, bisa lewat POC atau aplikasi Sorot yang bisa diunggah melalui playstore," katanya.

Melalui layanan itu, Pemkot Bekasi akan memantau sejumlah kendala teknis pelayanan publik secara langsung.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017