Bekasi (Antara Megapolitas) - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menginstruksikan Dinas Kesehatan setempat untuk menanggung biaya pengobatan Ramadan Dirfansah (6) yang terlahir tanpa anus.

"Sudah kami bawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi untuk mendapat tindakan medis lebih lanjut. Pemkot Bekasi akan menanggung biayanya," katanya di Bekasi.

Hal itu dikatakan Rahmat usai mengunjungi Ramadan di rumahnya Kampung Poncol RT05 RW24, Kampung Poncol, Kelurahan Margahayu, Kamis.

Putra ketiga pasangan Saidah (36) dan Rohadirta (38) yang lahir pada 7 Agustus 2012 itu harus hidup tanpa anus atau esophageal atresia dengan menjalani perawatan dengan dana secara swadaya keluarga.

Dalam kunjungan itu, Rahmat menginstruksikan Kepala Dinas Kesehatan Kusnanto agar memberikan perawatan secara intensif bagi warga Kota Bekasi tersebut.

"Sudah, sekarang orang tua Ramadan tidak perlu takut, soal biaya akan ditanggung Pemerintah Kota Bekasi. Biar lebih terkontrol, dan keluarganya juga tidak perlu repot," katanya.

Sementara itu, ayah kandung Ramadan, Rohadirta, mengaku sangat berterima kasih kepada Pemkot Bekasi yang telah membiayai pengobatan putranya itu.

Dia mengatakan, selama ini pasien di rujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta selama tiga tahun.

"Sejak lahir di RSUD Kota Bekasi, langsung dirujuk ke RSCM karena di RSUD peralatannya belum komplit, dokter poli bedah anaknya belum ada. Lahir tiga hari langsung operasi bikin lubang anus di bawah perut sebelah kiri," katanya.

Dikatakan pria yang berprofesi sebagai petugas Satpol PP Pemkot Bekasi itu, dokter sudah melakukan kolostomi atau lubang buatan di bagian bawah perut untuk membuang kotoran yang ada di dalam tubuh Ramadan pada 2012.

Selang setahun, pasien juga menjalani operasi pembuatan anus di RSCM, namun hingga kini belum ada perkembangan kesehatan.

Sampai usia empat tahun, Ramadan masih mengeluarkan kotoran lewat lubang di bagian bawah perut yang dibalut kain.

"Setiap bulan anak saya membutuhkan dua pak kain kasa. Lubang di anusnya sudah dibedah, tapi tidak bisa berfungsi karena terlambat mendapat perawatan pascaoperasi," katanya.

"Tahun 2013 dibedah di RSCM, tapi karena telat beli alatnya, jadi lubang anus yang sudah dibuat malah menciut lagi. Harusnya tiga bulan setelah pembuatan lobang anus di bokong, tapi ini satu tahun kemudian baru beli karena lumayan mahal," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017