Sebagian besar wilayah di Indonesia berpotensi mengalami hujan deras yang dapat disertai dengan petir dan angin kencang, menurut peringatan dini cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
 
Berdasarkan laman BMKG yang dipantau dari Jakarta, Minggu, hujan deras diprakirakan turun di sejumlah wilayah di Indonesia.
 
Di antaranya adalah adalah provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali Nusa Tenggara Barat.
 
Berikutnya ialah provinsi, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara serta papua yang juga diprakirakan mengalami hujan lebat.

Baca juga: Hujan lebat berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia
 
Data tersebut juga menyampaikan peringatan dini terjadinya hujan lebat disertai kilat/petir serta angin kencang, secara khusus berpotensi menyasar provinsi Kepulauan Riau, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Kalimantan Tengah.
 
Selain itu, BMKG pun memprediksi sejumlah provinsi lain, seperti Aceh, Banten, Sumatera Utara dan Sumatera Barat mengalami cuaca cerah pada pagi dan siang hari dan sedikit hujan ringan pada malam hari.
 
Sementara untuk wilayah DKI Jakarta sebagian besar masih berpotensi terjadi cuaca berawan pada pagi dan hujan ringan pada siang hari di Jakarta Selatan dan Timur, serta kembali berawan pada malam serta dini hari.

Baca juga: Sejumlah provinsi di Indonesia berpotensi diguyur hujan sedang-lebat pada Senin
 
Sebelumnya, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengungkapkan bahwa upaya kesiapsiagaan cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi mesti ditingkatkan di sebagian besar wilayah Indonesia.
 
Menurutnya, merujuk hasil analisa cuaca yang dilakukan tim diketahui setidaknya hingga periode 15 Februari 2024 curah hujan tinggi rata-rata berkisar 150 mm – 300 mm, dan bahkan berpotensi lebih dari itu.
 
Potensi tersebut timbul berdasarkan fakta kondisi dinamika atmosfer yang terpantau cukup signifikan. Pemicu-nya berasal dari adanya penguatan angin Monsun Asia dan aktifnya gelombang ekuator rossby - kelvin.

Baca juga: Hujan diprakirakan guyur mayoritas wilayah Indonesia pada Minggu
 
Adapun kedua fenomena itu sebagai faktor pembentuk awan hujan, pola belokan angin, dan pertemuan angin yang memanjang di wilayah Indonesia.
 
"Informasi ini hasil pengamatan saintifik maka mesti direspons dengan semangat meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi oleh semua pihak untuk meminimalisir risiko dampak bencana," tuturnya.

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024