Senator Bernie Sanders mengatakan Pemerintah Amerika Serikat ikut terlibat dalam bencana kemanusiaan di Gaza, dan rencana Gedung Putih mengirim 14 miliar dolar AS (sekitar Rp218,6 triliun) ke Israel, yang mengancam melakukan invasi darat di Rafah, Jalur Gaza selatan, tidak dapat diterima.

“Salah satu bencana kemanusiaan terburuk dalam sejarah modern kini terjadi di depan mata kita di Gaza hari ini, dan kita, sebagai Pemerintah Amerika Serikat, ikut terlibat,” kata Sanders, Jumat (8/2) menjelang pemungutan suara prosedural di Senat AS mengenai apakah Washington akan melanjutkan atau tidak bantuan keamanan untuk Israel dan Ukraina.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah memerintahkan tentaranya untuk mengembangkan rencana ganda untuk mengevakuasi warga sipil dari Rafah dan mengalahkan  batalyon Hamas yang tersisa di wilayah perbatasan Gaza-Mesir itu.

Pertanyaan yang harus diajukan Kongres AS adalah berapa banyak lagi anak-anak dan orang-orang tak berdosa yang akan “dihancurkan” Netanyahu dalam proses ini, kata Sanders.

Ia juga menuding Netanyahu tidak memiliki rencana selain menyebabkan kehancuran total di Gaza.

"Kongres AS siap menggelontorkan 14 miliar dolar untuk bantuan militer kepada pemerintahan sayap kanan Netanyahu. Dan 10 miliar dolar dari dana ini benar-benar tidak dibatasi dan akan memungkinkan Netanyahu membeli lebih banyak bom. Ia benar-benar telah menggunakannya untuk meratakan Gaza dan membunuh ribuan anak-anak,” kata Sanders.

Dia kemudian bertanya apakah Kongres akan memberi Netanyahu lebih banyak bantuan militer sehingga bisa “memusnahkan” ribuan pria, wanita, dan anak-anak.


Sumber: AnadoluS 

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024