Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi) Sofyano Zakaria menilai bahan bakar avtur bukan penyebab harga tiket pesawat di Indonesia menjadi lebih mahal dibandingkan negara lain.

"Tudingan avtur menjadi penyebab mahalnya harga tiket pesawat, tidak tepat. Harga avtur di Indonesia masih lebih murah dibandingkan negara lain," katanya dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Kamis.

Menurut Sofyano, harga avtur tidak memiliki andil besar dalam komponen pembentukan harga tiket pesawat.

Baca juga: Maskapai penerbangan Garuda Indonesia patuhi kebijakan harga tiket pesawat

Di samping itu, lanjutnya, wilayah Indonesia yang luas dan berpulau-pulau membuat harga avtur berbeda-beda di setiap bandara.

"Dengan bandara kita yang tersebar di seluruh Indonesia, membuat harga avtur kita berbeda-beda sesuai kondisi wilayahnya. Harga avtur di Jakarta tentunya tidak sama dengan Papua," tuturnya.

Harga avtur juga mengacu harga minyak dunia, sehingga harga bahan bakar pesawat tersebut akan berubah mengikuti fluktuasi harga minyak dunia.

Sofyano melanjutkan kondisi geografis Indonesia yang beragam, membuat penyaluran avtur di Indonesia menjadi rumit dan menyebabkan tingginya biaya logistik.

Baca juga: Menteri Parekraf upayakan tambahan penerbangan ke RI agar harga tiket terjangkau

Namun, ia menilai badan usaha yang kini ditugaskan menyalurkan avtur yaitu PT Pertamina (Persero) telah berupaya membuat harga avtur di bandara terpencil tetap standar.

"Meski wilayah kita luas dengan problem transportasi yang sedemikian rupa, namun harga avturnya masih standar, dibilang mahal sekali enggak, dibilang murah sekali juga tidak. Banyak negara lain yang kondisinya hampir sama dengan kita, harga avturnya lebih tinggi," paparnya.

Dia pun menyinggung terkait pandangan bisnis avtur yang dimonopoli sehingga harganya mahal.

Menurut dia, tidak ada badan usaha lain yang berminat memasok avtur di bandara yang berada di wilayah terpencil.

Baca juga: Kenaikan harga tiket pesawat dorong inflasi di Ibu Kota pada Oktober 2021

"Sekarang memangnya ada swasta yang mau jualan avtur di Papua, memangnya ada yang mau jual di wilayah pelosok Kalimantan atau wilayah terpencil lainnya," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno juga menyampaikan banyak faktor yang membuat harga tiket pesawat menjadi mahal di Indonesia.

Faktor-faktor tersebut antara lain keterbatasan jumlah pesawat, jumlah penerbangan yang minim, keterbatasan jumlah kursi, biaya bahan bakar, dan biaya penunjang lainnya.

Pewarta: Kelik Dewanto

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024