Purwakarta (Antara Megapolitan) - Wali Kota Tanjung Balai, Sumatera Utara, M Syahrial tertarik dengan air mancur "berjoget" Taman Air Mancur Sri Baduga Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, dan berencana membangun air mancur serupa di daerahnya.

"Saya sengaja datang ke sini (Purwakarta) sebenarnya ingin menonton air mancur secara langsung, saya melihat di media sosial air mancurnya sangat bagus," katanya saat kunjungan kerja ke Purwakarta, Jumat.

Ia mengaku sengaja datang ke Purwakarta didorong rasa penasarannya dengan Taman Air Mancur Sri Baduga yang cukup banyak mendapat respons dari netizen saat diupload di berbagai media sosial.

"Saya sendiri sudah menonton video air mancur melalui beberapa kanal sosial media. Pertunjukkannya cukup bagus," kata dia.

Menurut dia, hasil kunjungan ke Purwakarta di antaranya ialah melakukan adopsi pembangunan, termasuk membangun taman air mancur seperti layaknya Taman Air Mancur Sri Baduga Purwakarta.

Air mancur itu, katanya, bisa dibangun di Tanjung Balai karena di daerahnya terdapat sungai Asahan yang terbilang cukup besar.

"Kita akan mengadopsi beberapa program di Purwakarta, terutama air mancurnya. Kita punya sungai Asahan untuk dibangun air mancur," kata dia.

Ia mengatakan secara geografis, Purwakarta dengan Tanjung Balai memiliki kemiripan, yaitu sebagai daerah transit.

Purwakarta daerah transit antara Bandung dan Jakarta, sedangkan Tanjung Balai setiap hari menjadi tempat transit bagi para wisatawan sebelum berlibur ke Danau Toba.

"Secara geografis sama, juga soal budaya, kami punya Pulau Bususen yang kulturnya masih kental sekali," kata dia.

Kunjungan kerja Wali Kota Tanjung Balai ke Purwakarta diterima langsung oleh Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dan Sekretaris Daerah Padil Karsoma di Bale Nagri, komplek Pemkab Purwakarta.

Sebagai bahan studi pembangunan air mancur di Kota Tanjung Balai, Pemkab Purwakarta secara khusus menyalakan air mancur "berjoget" di Taman Sri Baduga pada Jumat malam ini.

Pewarta: M. Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017