Jakarta (Antara Megapolitan) - DPR RI menaruh harapan kepada Raja Salman Bin Abdul Aziz al-Saud untuk mencarikan solusi terhadap persoalan tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi yang bersalah agar statusnya dapat dipulihkan.

"Dengan adanya upaya pemulihan TKI, maka akan dapat tetap menghormati sistem hukum di Arab Saudi," kata Ketua DPR RI, Setya Novanto saat pidato pada kunjungan Raja Salman di Gedung Nusantara, Kompleks MPR/DPR/DPD RI di Jakarta, Kamis.

Hadir pada acara tersebut antara lain, Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono, Try Sutrisno Wakil Presiden RI 1993-1998, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Ketua DPD RI Muhammad Saleh, dan para tamu undangan lainnya.

Menurut Setya Novanto, jika ada TKI yang bersalah dimohon kemurahan Baginda Raja Salman untuk memberikan ampunan.

"Kami mohon kemurahan dari Baginda Raja," katanya.

Ketua Umum Partai Golkar ini menjelaskan, dua pekan sebelumnya, pimpinan DPR RI menerima kunjungan Ketua Parlemen Arab Saudi atau Ketua Majelis Syuro Arab Saudi, Syeikh Abdullah Bin Muhammad Bin Ibrahim Al-Syeikh, di Komplek MPR/DPR/DPD RI.

Pada kunjungan Ketua Majelis Syuro Arab Saudi, kata Novanto, parlemen Indonesia dan parlemen Arab Saudi, sepakat untuk membahas persoalan pertahanan dan keamanan, investasi, TKI, kuota haji, dan pendidikan.

Menurut Novanto, DPR RI juga mendukung kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi yang ditandai dengan penandatanganan 11 nota kesepahaman (MoU), pada pertemuan
antara Raja Salman dan Presiden Joko Widodo, di Istana Bogor, Rabu (1/3).

"Kami harapkan kerja sama tersebut dapat segera direalisasikan dan dapat makin mempererat kerja sama Indonesia-Arab Saudi," katanya.  (Ant).

Pewarta: Riza Harahap

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017