Bogor, 11/9 (ANTARA) - Bupati Bogor Rachmat Yasin menegaskan bahwa prioritas rehabilitasi bagi korban gempa dengan kekuatan 4,8 Skala Richter yang terjadi pada Minggu (9/9) adalah pemulihan untuk rumah rusak berat.

"Kemudian fasilitas umum termasuk madrasah, mushalla dan sekolah. Setelah itu baru yang rusak sedang dan rusak ringan," katanya saat meninjau posko bencana di Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin.

Dalam kunjungan itu, bupati didampingi Wakil Bupati Karyawan Faturrachman, Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor Nurhayanti, anggota DPRD Kabupaten Bogor M.Romli dan Usep Saepullah, Kajari Kabupaten Bogor Mia Amiyati, dan aparat kepolisian setempat.

Ia mengatakan bahwa dana rehabilitasi korban akan segera direspons, tapi prioritas pertama adalah pemulihan untuk rumah rusak berat itu.

Ratusan rumah warga di tiga desa di Kecamatan Pamijahan, yakni Cibunian, Ciasmara, dan Purabakti rusak akibat gempa tersebut.

Rachmat Yasin mengatakan bahwa Pemkab Bogor punya program rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) yang totalnya ada sekitar 49 ribu unit.

Untuk yang sudah dilakukan perbaikan sebanyak 15 ribu-an, dan tahun 2012 ini rencananya sebanyak 5.255 unit dari dana APBD, dan 10 ribu unit dari dana pemerintah pusat. "Maka program rehabilitasi RTLH ini bisa berjalan sebagaimana mestinya di tiga desa yang terkena bencana yakni di Cibunian, Ciasmara, dan Purabakti," katanya.

Sementara itu, berdasarkan perolehan data terakhir dari posko kantor Desa Cibunian tercatat rumah dengan kondisi rusak berat berjumlah 30 unit, rusak sedang 63 unit, dan rusak ringan 163 unit.


Andy J

Pewarta:

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012