Sebanyak empat kepala keluarga (KK) di Kampung Babakanpamoyanan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat terpaksa harus mengungsi ke rumah kerabatnya terdekat karena sebagian rumah yang didiami mereka roboh setelah diterjang angin kencang yang bersamaan dengan turunnya hujan deras pada Jumat (19/1).
"Tidak ada korban luka apalagi jiwa pada peristiwa yang terjadi di RT 001/006, Desa Selawangi, Kecamatan Sukaraja ini. Namun, seluruh penghuni rumah harus mengungsi ke rumah kerabatnya," kata Humas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Sandra Fitria di Sukabumi, Jumat.
Informasi yang dihimpun dan Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Sukaraja, sebelum satu rumah yang dihuni 4 KK tersebut roboh, sempat turun hujan deras disertai angin kencang.
Baca juga: Satu keluarga terpaksa mengungsi akibat rumahnya ambruk diterjang angin kencang
Baca juga: Ruang kelas SDN Tangkil Sukabumi ambruk akibat disapu angin kencang
Diduga karena kencangnya hembusan angin, sebagian atap dan bangunan rumah permanen milik Andri tersebut akhirnya roboh. Beruntung saat kejadian seluruh penghuni rumah tidak berada di ruangan yang roboh (ruang tengah dan dapur).
Robohnya rumah itu juga disebabkan sebagian rangka bangunan yang sudah keropos. Khawatir terjadi kejadian serupa, seluruh penyintas bencana yang mendiami rumah itu memilih mengungsi sementara.
Menurut Sandra, P2BK Sukaraja dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Sukaraja sudah meninjau ke lokasi kejadian dan membantu penghuni rumah untuk mengevakuasi sejumlah barang.
Baca juga: Rumah warga di Sukabumi roboh akibat hujan deras dan angin kencang
"Dari hasil asesmen yang dilakukan P2BK Sukaraja, adapun kebutuhan mendesak penyintas bencana angin kencang ini yakni material bangunan, sandang serta pangan," tambahnya.
Sandra mengatakan wilayah Kabupaten Sukabumi yang dilanda hujan deras disertai angin kencang sejak Jumat dini hari hingga sore memicu terjadinya bencana hidrometeorologi yang sejumlah titik.
Maka dari itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk waspada dengan kondisi cuaca buruk yang diprediksi akan terjadi dalam beberapa hari ke depan sesuai prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Kelimatologi dan Geofisika (BMKG).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
"Tidak ada korban luka apalagi jiwa pada peristiwa yang terjadi di RT 001/006, Desa Selawangi, Kecamatan Sukaraja ini. Namun, seluruh penghuni rumah harus mengungsi ke rumah kerabatnya," kata Humas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Sandra Fitria di Sukabumi, Jumat.
Informasi yang dihimpun dan Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Sukaraja, sebelum satu rumah yang dihuni 4 KK tersebut roboh, sempat turun hujan deras disertai angin kencang.
Baca juga: Satu keluarga terpaksa mengungsi akibat rumahnya ambruk diterjang angin kencang
Baca juga: Ruang kelas SDN Tangkil Sukabumi ambruk akibat disapu angin kencang
Diduga karena kencangnya hembusan angin, sebagian atap dan bangunan rumah permanen milik Andri tersebut akhirnya roboh. Beruntung saat kejadian seluruh penghuni rumah tidak berada di ruangan yang roboh (ruang tengah dan dapur).
Robohnya rumah itu juga disebabkan sebagian rangka bangunan yang sudah keropos. Khawatir terjadi kejadian serupa, seluruh penyintas bencana yang mendiami rumah itu memilih mengungsi sementara.
Menurut Sandra, P2BK Sukaraja dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Sukaraja sudah meninjau ke lokasi kejadian dan membantu penghuni rumah untuk mengevakuasi sejumlah barang.
Baca juga: Rumah warga di Sukabumi roboh akibat hujan deras dan angin kencang
"Dari hasil asesmen yang dilakukan P2BK Sukaraja, adapun kebutuhan mendesak penyintas bencana angin kencang ini yakni material bangunan, sandang serta pangan," tambahnya.
Sandra mengatakan wilayah Kabupaten Sukabumi yang dilanda hujan deras disertai angin kencang sejak Jumat dini hari hingga sore memicu terjadinya bencana hidrometeorologi yang sejumlah titik.
Maka dari itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk waspada dengan kondisi cuaca buruk yang diprediksi akan terjadi dalam beberapa hari ke depan sesuai prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Kelimatologi dan Geofisika (BMKG).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024