Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Perum LKBN ANTARA Nina Kurnia Dewi menilai karakter kepemimpinan perempuan organik perlu dipertahankan bahkan terus ditingkatkan bagi pemimpin perempuan di badan usaha milik negara (BUMN) karena karakter ini terbukti berpengaruh signifikan terhadap keberlanjutan perusahaan.
Nina Kurnia Dewi mengatakan hal itu saat sidang Promosi Doktor Manajemen dan Bisnis Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor di Bogor, Jawa Barat, Kamis.
Nina Kurnia Dewi mengatakan karakter kepemimpinan perempuan visioner dapat dikembangkan lebih lanjut dengan peningkatan kompetensi bisnis pada pemimpin perempuan, karena karakter ini berpengaruh signifikan terhadap keberlanjutan perusahaan dengan mediasi penuh dari kompetensi bisnis.
Baca juga: Dirkeu LKBN ANTARA raih gelar Doktor bidang Manajemen Bisnis
Dikatakannya, pengembangan kepemimpinan perempuan di BUMN disarankan dapat berfokus pada peningkatan keterampilan memimpin (leadership skills) sehingga dihasilkan pemimpin perempuan yang tidak hanya sekadar seorang manajer, namun pemimpin perempuan yang mampu menginspirasi, memberi motivasi dan menjadi role model bagi jajaran dan perusahaan.
Lebih lanjut ia mengatakan dimensi kepemimpinan perempuan yang perlu dikembangkan adalah pengambilan keputusan atau menentukan pilihan serta sumber komitmen/tanggung jawab organisasi atau sumber kekuatan dalam memimpin.
Nina menjelaskan penelitian dilakukan hanya berfokus pada pemimpin perempuan BUMN dan merupakan penelitian dengan perspektif perempuan (women’s perspective).
Baca juga: Rektor IPB berpesan Doktor Nina Kurnia Dewi proaktif kembangkan ilmu
Direkomendasikan adanya penelitian sejenis yang menggunakan lingkup dan responden lebih luas misalnya untuk perusahaan swasta, organisasi nirlaba dan UMKM.
Menurut Nina, penelitian menggunakan hasil studi sebelumnya tentang karakteristik kepemimpinan perempuan dan tidak membandingkan dengan kepemimpinan laki-laki di BUMN.
Keterbatasan ini dapat menjadi saran penelitian lebih lanjut untuk menggunakan model yang sama dengan penelitian ini guna melihat male leaders’ perspective dan menguji kepemimpinan siapa yang lebih berpengaruh pada keberlanjutan perusahaan.
Penelitian ini tidak membedakan jenis pekerjaan Direksi perempuan. Untuk itu disarankan penelitian lanjutan untuk menguji bidang kerja pemimpin perempuan misalnya Keuangan, Sumber Daya Manusia (SDM), Pemasaran/Komersil, Operasional dan Teknologi dan pengaruhnya bagi keberlanjutan perusahaan.
Baca juga: Kepemimpinan perempuan di BUMN mau ke mana? Ini disertasi Doktor Nina Kurnia Dewi
Nina Kurnia Dewi berhasil meraih gelar Doktor Manajemen dan Bisnis, Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor setelah berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul Model dan Strategi Pengembangan Kepemimpinan Perempuan untuk Keberlanjutan Perempuan dengan nilai Sangat Memuaskan.
Prof. Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc selaku Ketua Komisi Pembimbing menyampaikan ucapan selamat kepada Nina yang berhasil menyelesaikan program doktor dengan nilai sangat memuaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Nina Kurnia Dewi mengatakan hal itu saat sidang Promosi Doktor Manajemen dan Bisnis Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor di Bogor, Jawa Barat, Kamis.
Nina Kurnia Dewi mengatakan karakter kepemimpinan perempuan visioner dapat dikembangkan lebih lanjut dengan peningkatan kompetensi bisnis pada pemimpin perempuan, karena karakter ini berpengaruh signifikan terhadap keberlanjutan perusahaan dengan mediasi penuh dari kompetensi bisnis.
Baca juga: Dirkeu LKBN ANTARA raih gelar Doktor bidang Manajemen Bisnis
Dikatakannya, pengembangan kepemimpinan perempuan di BUMN disarankan dapat berfokus pada peningkatan keterampilan memimpin (leadership skills) sehingga dihasilkan pemimpin perempuan yang tidak hanya sekadar seorang manajer, namun pemimpin perempuan yang mampu menginspirasi, memberi motivasi dan menjadi role model bagi jajaran dan perusahaan.
Lebih lanjut ia mengatakan dimensi kepemimpinan perempuan yang perlu dikembangkan adalah pengambilan keputusan atau menentukan pilihan serta sumber komitmen/tanggung jawab organisasi atau sumber kekuatan dalam memimpin.
Nina menjelaskan penelitian dilakukan hanya berfokus pada pemimpin perempuan BUMN dan merupakan penelitian dengan perspektif perempuan (women’s perspective).
Baca juga: Rektor IPB berpesan Doktor Nina Kurnia Dewi proaktif kembangkan ilmu
Direkomendasikan adanya penelitian sejenis yang menggunakan lingkup dan responden lebih luas misalnya untuk perusahaan swasta, organisasi nirlaba dan UMKM.
Menurut Nina, penelitian menggunakan hasil studi sebelumnya tentang karakteristik kepemimpinan perempuan dan tidak membandingkan dengan kepemimpinan laki-laki di BUMN.
Keterbatasan ini dapat menjadi saran penelitian lebih lanjut untuk menggunakan model yang sama dengan penelitian ini guna melihat male leaders’ perspective dan menguji kepemimpinan siapa yang lebih berpengaruh pada keberlanjutan perusahaan.
Penelitian ini tidak membedakan jenis pekerjaan Direksi perempuan. Untuk itu disarankan penelitian lanjutan untuk menguji bidang kerja pemimpin perempuan misalnya Keuangan, Sumber Daya Manusia (SDM), Pemasaran/Komersil, Operasional dan Teknologi dan pengaruhnya bagi keberlanjutan perusahaan.
Baca juga: Kepemimpinan perempuan di BUMN mau ke mana? Ini disertasi Doktor Nina Kurnia Dewi
Nina Kurnia Dewi berhasil meraih gelar Doktor Manajemen dan Bisnis, Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor setelah berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul Model dan Strategi Pengembangan Kepemimpinan Perempuan untuk Keberlanjutan Perempuan dengan nilai Sangat Memuaskan.
Prof. Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc selaku Ketua Komisi Pembimbing menyampaikan ucapan selamat kepada Nina yang berhasil menyelesaikan program doktor dengan nilai sangat memuaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023