Sempur berasal dari nama sebuah pohon yang dulu banyak tumbuh di sekitar daerah itu. Buah sempur menyerupai melon berukuran kecil dan rasanya asam. Pohon itu kini masih bisa ditemukan di Kebun Raya Bogor. Penjelasan itu tertuang di dalam buku “Jalan Panjang Bogor” yang ditulis Dewi Pandji.

Sempur juga adalah sejumput keindahan alam Kota Bogor. Lembah di sisi Ciliwung itu senantiasa menyuguhkan suasana alam yang eksotis di tengah hiruk pikuk denyut kehidupan Kota Bogor.

Lapangan rumput yang terbuka, pepohonan rimbun di sekitarnya dan  sungai berbatu yang mengalir di sisinya, menjadikan Sempur mampu bertahan sebagai bentang alam yang lestari. Bentang alam yang tetap bertahan sebagaimana aslinya.

Dapat dimengerti apabila Pemerintah Kota Bogor kemudian mempercantik lapangan Sempur, sehingga kini layak disebut sebagai Taman Sempur. Lapangan rumput di tengahnya, kini dilengkapi berbagai taman tematik di sekelilingnya.

Langkah ini dapat ditafsirkan sebagai sebuah sikap syukur terhadap Tuhan yang telah menganugerahkan keindahan alam sempur. Juga menjadi sebuah langkah kongkrit Pemerintah Kota Bogor untuk mempertahankan Sempur sebagai ruang terbuka hijau yang indah. Sekaligus mengoptimalkan Sempur sebagai taman kota.

Dalam berbagai kesempatan, Wali Kota Bogor, Bima Arya mengatakan, taman-taman kota sejatinya adalah oksigen jiwa. Di taman-taman itulah warga masyarakat bisa bernafas lebih leluasa. Menghirup oksigen sepuasnya, seraya melupakan sejenak kesibukan dan himpitan berbagai beban kehidupan.

Di taman-taman itu mereka bisa rileks, bersantai, berolahraga, bergembira sambil berinteraksi dengan anggota keluarga dan anggota masyarakat lainnya. Dari aktivitas itu maka diharapkan, siapapun bisa merasa lebih nyaman, lebih segar dan lebih rileks, sebagaimana halnya ketika mereka bisa menghirup oksigen sepuasnya. Tidak heran jika Taman Sempur ditujukan sebagai taman keluarga dan olahraga.

Penataan Sempur menjadi taman kota berlangsung sejak Juli sampai dengan Desember 2016. Menelan biaya APBD Kota Bogor sebesar Rp 2,2 miliar. Kini lapangan seluas 100 x 65 meter itu sudah ditanami rumput jenis Bahama, rumput yang biasa ditanam di lapangan sepakbola.

Perawatannya didukung pemanfaatan teknologi yang membuat air hujan tidak menggenang dan terserap menjadi cadangan air. Itulah cadanganair yang dapat digunakan untuk menyiram rumput pada saat tidak turun hujan. Sedangkan penyiramannya menggunakan sistem perpipaan dan springkle yang ditanam di kedalaman 20 cm serta bisa dimunculkan secara mekanis pada saat dilakukan penyiraman. Lapangan rumput dilingkari jogging track selebar 7 meter dan panjang 1.887 meter yang bebas genangan air.

Di sekitar lapangan, telah dibangun taman-ataman tematik. Terdiri dari taman Ekspresi dan taman skate board, serta lapangan basket dan fasilitas panjat tebing yang sudah dibangun terlebih dahulu.

Sekarang dilengkapi fasilitas untuk para manula berupa jalur sepanjang 10 meter untuk refleksi kaki.

Juga tersedia taman kaulinan untuk anak-anak bermain secara lebih aktif. Sekaligus menjadi lahan edukasi mengenalkan berbagai jenis mainan tradisional kepada anak-anak.

Penampilan Sempur pada malam hari akan lebih indah. Pencahayaan akan dihasilkan dari 150 titik lampu yang dipasang di bawah maupun di atas. Lampu-lampu itu secara otomatis akan menyala menjelang malam hari. Kondisi ini membuat taman menjadi terang di malam hari, sehingga bukan saja indah melainkan mampu memberi rasa nyaman bagi pengunjung.

Kenyamanan dan juga keamanan pengunjung ditopang oleh keberadaan para park ranger, petugas penjaga taman. Pemerintah Kota Bogor telah merekrut 50 orang untuk menjalankan tugas menjaga taman-taman yang ada di Kota Bogor secara bergiliran.

Mereka diberi kewenangan untuk mengawasi, dan mengingatkan serta menegur warga yang merusak atau memanfaatkan taman untuk kegiatan-kegiatan yang tidak semestinya. Mereka juga akan mengawasi taman dan sekitarnya dari aktivitas PKL dan parkir liar.

Untuk di Sempur, para PKL telah ditata dan dibina dengan melibatkan Paguyuban Masyarakat Kelurahan Sempur, sehingga mereka diharapkan bisa bersama-sama menjaga agar taman Sempur tetap bersih, indah dan aman serta nyaman bagi siapapun yang datang. Paguyuban sudah membentuk satgas beranggotakan 15 orang sebagai relawan yang akan ikut membantu pengawasi aktivitas warga di taman Sempur, khususnya di akhir pekan.

Namun sesungguhnya, karena Taman Sempur milik warga Kota Bogor, maka siapapun yang merasa dirinya “Urang Bogor” sudah sepantasnya ikut menjaga agar Sempur tetap mampu menyuguhkan pesonanya sebagai bentang alam yang indah dan cantik.  (Advertorial)

Pewarta: Humas Kota Bogor

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017