Jakarta (Antara Megapolitan) - Popularitas Belitung dan Solo sebagai destinasi wisata favorit dinilai semakin meningkat berdasarkan survei yang dilakukan Skyscanner, perusahaan pencarian travel global.
    
Senior Marketing Manager Skyscanner untuk Indonesia Yulianto Balawan di Jakarta, Rabu, mengatakan Solo dan Belitung (Tanjung Pandan) merupakan destinasi travel domestik populer yang mengalami kenaikan paling pesat pada 2016.
    
"Berdasarkan pola pencarian Skyscanner di 2016, 10 destinasi yang popularitasnya meningkat paling pesat adalah Seoul, Belitung, Solo, Tokyo, Osaka, Penang, Bandung, London, Male, dan Batam," katanya.
    
Pihaknya yang melayani lebih dari 60 juta pengguna setiap bulannya memastikan bahwa Belitung dan Solo merupakan destinasi domestik yang popularitasnya meningkat paling cepat selama 2016 menurut data dari Skyscanner.
    
"Tren ini diprediksi akan tetap berlangsung pada 2017," katanya.
     
Pihaknya mencatat Belitung mengalami peningkatan pencarian travel sebesar 90 persen, sementara Solo mengalami peningkatan sebesar 79 persen.
    
Menurut dia, data ini menunjukkan adanya ketertarikan terhadap pengalaman wisata yang lebih "antimainstream" dan gaya hidup lokal yang otentik.
     
“Kunci utama dari data ini terletak pada perbandingan peningkatan pencarian dan minat pada destinasi pada 2015 dan 2016. Data ini menunjukkan seberapa populer sebuah destinasi pada tahun lalu, dan bagaimana tren tersebut akan dibawa ke 2017," katanya.
    
Berdasarkan data Skyscanner, pada 2016 Seoul mengalami peningkatan popularitas sangat tinggi, dengan peningkatan minat sebesar 100 persen di kalangan pelancong Indonesia.
    
Tokyo mengalami peningkatan 66 persen, diikuti oleh Osaka dan Penang (Malaysia) dengan peningkatan sebesar 60 persen dalam pencarian destinasi internasional.
    
“Tren-tren perjalanan internasional seperti ini meningkat berkat persyaratan visa yang semakin dipermudah oleh negara-negara seperti Jepang dan Korea Selatan pada 2016. Perjalanan mengunjungi negara-negara tersebut semakin mudah dan nyaman. Ini akan menjadikan destinasi-destinasi di negara-negara tersebut populer pada 2017,” ungkap Yulianto.
     
Skyscanner tidak hanya melakukan pencarian, namun juga membandingkan semua layanan penerbangan, hotel, dan penyewaan kendaraan yang tersedia dari mitra-mitranya.
    
Hal ini sangat membantu para pelancong Indonesia dalam menemukan opsi terbaik bagi mereka dan melakukan pemesanan langsung dari penyedia jasa.
    
Pihaknya juga menawarkan fitur notifikasi harga yang memungkinkan penggunanya mengatur notifikasi email untuk memantau naik-turunnya harga bagi destinasi yang diinginkan meskipun mereka belum siap memesan.
     
Yulianto menyarankan bahwa perusahaan bisa memanfaatkan data perilaku perjalanan masyarakat Indonesia dari Skyscanner.
    
Menurutnya, perusahaan kecil dan menengah di Indonesia dan di luar negeri bisa mengambil kesempatan ini untuk mendorong paket wisata dan produk yang berkaitan dengan negara-negara yang sedang populer, seperti Jepang dan Korea Selatan.
     
“Misalnya, penyedia tur wisata bisa mengadakan paket perjalanan dengan tema berburu makanan di Tokyo, atau perjalanan bertemakan K-Pop di Seoul. Hal ini berpotensi membantu pertumbuhan minat terhadap destinasi-destinasi tersebut," katanya.
    
Ia juga mengingatkan untuk semua orang Indonesia yang ingin mengunjungi destinasi-destinasi yang "hits" untuk merencanakan perjalanannya dari dini hari agar menghemat biaya penerbangan pada 2017. (Ant).

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017