Ekonom Utama Departemen Riset Ekonomi dan Kerja sama Regional Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) Arief Ramayandi menyebutkan momen pemilihan umum (pemilu) akan mendorong perekonomian Indonesia tumbuh 5 persen pada 2024.

Pasalnya, kata dia, terdapat peningkatan belanja pemerintah untuk Pemilu 2024 yakni sebesar 57,3 persen menjadi Rp71,3 triliun dari Pemilu 2019 yang sebesar Rp45,3 triliun.

"Apalagi kalau ada dua putaran sampai bulan Oktober, ini akan mendorong konsumsi masyarakat," ujar Arief saat ditemui usai acara Media Briefing Akhir Tahun ADB di Indonesia, Jakarta, Kamis.

Adapun ADB mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 sebesar 5 persen dalam Asian Development Outlook (ADO) Desember 2023. Perkiraan tersebut didukung oleh prospek permintaan domestik yang kuat.

Arief memperkirakan konsumsi rumah tangga akan tetap kuat pada tahun depan, yang didukung oleh rendahnya inflasi. Pada 2024, ADB memprediksikan inflasi domestik terjaga pada level 3 persen.

Sementara itu, investasi pada tahun depan juga akan meningkat karena perbaikan permintaan dalam negeri mendorong ekspansi manufaktur. Berbagai proyek-proyek dalam Program Strategis Nasional (PSN) dan pembangunan Ibu Kota Baru pun dipercepat untuk memenuhi target pada 2024, sehingga akan mendongkrak investasi.

Namun untuk ekspor, dirinya tidak melihat komponen tersebut akan menjadi pendukung utama pertumbuhan ekonomi tahun depan, seperti saat masa-masa COVID-19.

"Ke depan permintaan global tidak terlalu bagus, jadi kita tidak bisa mengharapkan kondisi eksternal," katanya menambahkan.
 

Pewarta: Agatha Olivia Victoria

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023