Sukabumi (Antara Megapolitan) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Sukabumi, Jawa Barat, meluncurkan program Si Galak atau Siaga Jaga dan Laksana 24 jam untuk mengantisipasi dan menangani adanya pohon tumbang.
"Program ini untuk meminimalkan dampak pohon tumbang yang bisa terjadi kapan saja, apalagi sejak awal tahun curah hujan cukup tinggi yang disertai angin kencang," kata Kepala DLH Kota Sukabumi Adil Budiman di Sukabumi, Selasa.
Jika ada pohon yang berpotensi akan dan tumbang bisa segera di atasi dan ditangani. Apabila pohon tersebut tidak segera ditanggulangi bisa mengganggu dan menghambat terhadap aktivitas masyarakat.
Pihaknya juga sudah membentuk dua tim Si Galak untuk bekerja dan bersiaga selama 24 jam untuk menanggulangi pohon tumbang, selain itu tim ini pun akan berkeliling Kota Sukabumi untuk memeriksa pohon yang rawan tumbang.
Menurut dia, cuaca ekstrem yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir bisa menimbulkan potensi adanya pohon tumbang terlebih keberadaan pohon yang ada di beberapa ruas jalan jumlahnya tidak sedikit, serta usianya tua dengan tinggi melebihi tajuk.
Dengan kondisi cuaca tersebut pihaknya meningkatkan pengawasan keberadaan pohon yang rawan tumbang yang bisa saja menimbulkan korban jiwa dan merusak benda yang ada di bawahnya seperti kendaraan.
"Kami juga secara rutin melakukan penggantian pohon yang sudah tua dengan yang baru ini dimaksudkan selain untuk mencegah terjadinya pohon tumbang juga sebagai reboisasi atau penghijauan," katanya.
Adil mengimbau kepada masyarakat agar berperan serta seperti apabila mengetahui ada pohon yang berpotensi maupun tumbang agar segera melaporkannya kepada pihaknya untuk segera ditangani/.
Adapun jumlah pohon yang menjadi aset Pemkot Sukabumi mencapai 3.628 pohon yang rata-rata usianya sudah lebih dari 30 tahun dengan ketinggian di atas 15 meter.
Sedangkan pohon-pohon yang berpotensi tumbang diantaranya berada di Jalan RE Martadinata, Jalan Ir H Juanda, Jalan R Syamsudin, SH, Jalan Siliwangi dan Jalan Suryakencana.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Program ini untuk meminimalkan dampak pohon tumbang yang bisa terjadi kapan saja, apalagi sejak awal tahun curah hujan cukup tinggi yang disertai angin kencang," kata Kepala DLH Kota Sukabumi Adil Budiman di Sukabumi, Selasa.
Jika ada pohon yang berpotensi akan dan tumbang bisa segera di atasi dan ditangani. Apabila pohon tersebut tidak segera ditanggulangi bisa mengganggu dan menghambat terhadap aktivitas masyarakat.
Pihaknya juga sudah membentuk dua tim Si Galak untuk bekerja dan bersiaga selama 24 jam untuk menanggulangi pohon tumbang, selain itu tim ini pun akan berkeliling Kota Sukabumi untuk memeriksa pohon yang rawan tumbang.
Menurut dia, cuaca ekstrem yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir bisa menimbulkan potensi adanya pohon tumbang terlebih keberadaan pohon yang ada di beberapa ruas jalan jumlahnya tidak sedikit, serta usianya tua dengan tinggi melebihi tajuk.
Dengan kondisi cuaca tersebut pihaknya meningkatkan pengawasan keberadaan pohon yang rawan tumbang yang bisa saja menimbulkan korban jiwa dan merusak benda yang ada di bawahnya seperti kendaraan.
"Kami juga secara rutin melakukan penggantian pohon yang sudah tua dengan yang baru ini dimaksudkan selain untuk mencegah terjadinya pohon tumbang juga sebagai reboisasi atau penghijauan," katanya.
Adil mengimbau kepada masyarakat agar berperan serta seperti apabila mengetahui ada pohon yang berpotensi maupun tumbang agar segera melaporkannya kepada pihaknya untuk segera ditangani/.
Adapun jumlah pohon yang menjadi aset Pemkot Sukabumi mencapai 3.628 pohon yang rata-rata usianya sudah lebih dari 30 tahun dengan ketinggian di atas 15 meter.
Sedangkan pohon-pohon yang berpotensi tumbang diantaranya berada di Jalan RE Martadinata, Jalan Ir H Juanda, Jalan R Syamsudin, SH, Jalan Siliwangi dan Jalan Suryakencana.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017