Bogor (Antara Megapolitan) - Muslimah Kota Bogor, Jawa Barat yang tergabung dalam sejumlah Majelis Ta`lim mendirikan Toko Mujahidah yang menjual produk pangan dengan harga terjangkau, terjamin kehalalan produk maupun sistem jual belinya.

"Toko Mujahidah mulai beroperasi awal Februari 2017, berlokasi di Sektor IV Yasmin, Jl Abdullah Bin Nuh," kata Wiwik Sugiarji, Manajer Umum Unit Usaha Toko Mujahidah, kepada Antara, Senin.

Wiwik menjelaskan, Toko Mujahidah merupakan unit usaha dari Koperasi Syariah 212 yang didirikan oleh alumni Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI, dengan modal berasal dari swadaya anggota melalui wakaf.

Anggota mewakafkan sebagai hartanya sesuai kemampuannya, mulai dari Rp3 juta, dan nominal lainnya. Dana terkumpul dari anggota untuk mendirikan toko senilai Rp300 juta.

"Toko Mujahidah didirikan untuk memenuhi kebutuhan dasar umat. Keberadaannya menghidupkan toko-toko kecil, dan petani dengan menjual hasil panennya langsung tanpa melalui pihak ketiga," katanya.

Untuk tahap awal, Toko Mujahidah akan menjual berbagai kebutuhan pangan mulai dari beras organik dijual seharga Rp15 ribu per kg, sabun cuci piring, diterjen, pengepel lantai, roti tawar, roti gandum, dan masih banyak lainnya.

Seperti beras organik diambil dari petani yang ada di wilayah Bogor, proses bercocok tanam hingga panen terus dipantau sehingga terjamin organiknya. Demikian pula produk sabun yang diambil dari pengrajin rumahan sabun, dan masih banyak produk lainnya.

"Toko Mujahidah menjual produk yang diambil langsung dari petaninya, kami gunakan sistem `direct`. Kami juga mempersilahkan pelaku usaha kecil untuk mendistribusikan barang produksinya," katanya.

Toko Mujahidah juga tidak akan mematikan toko-toko kecil yang dimiliki masyarakat, apabila jumlahnya semakin berkembang dan meluas. Siap untuk menampung barang-barang dari toko kecil untuk dipasarkan lebih luas di Toko Mujahidah.

Menurutnya, kemunculan Toko Mujahidah berawal dari melihat pengalaman di lapangan, terutama saat aksi Bela Islam 411 dan 212. Dengan hadirnya Toko Mujahidah, kejadian seperti Sari Roti dan yang lain tidak akan terjadi lagi.

"Toko Mujahidah menerapkan azas dari kita, oleh kita dan untuk semua. Toko ini tidak hanya untuk umat muslim saja, tapi semua lapisan masyarakat," katanya.

Ia mengatakan, seluruh anggota telah sepakat dan mendukung pendirian Toko Mujahidah, dan mengikhlaskan keuntungan selama satu tahun akan diwakafkan untuk keperluan dakwah para ulamah.

"Telah disepakati, keuntungan selama satu tahun ini akan diwakafkan untuk keperluan dakwah," katanya.

Wiwik optimistis, keberadaan Toko Mujahidah akan membuka peluang usaha yang lebih luas bagi masyarakat termasuk para anggotanya. Muslimah Mujahidah Bogor beranggotakan 180 orang, jika setiap anggota berbelanja di toko, maka dalam setahun akan didapatkan kuntungan sapai Rp600 juta.

"Harapan kami, melalui Toko Mujahidah ini, kedepan unit usaha umat Islam akan semakin luas, memperkuat perekonomian, dan membangun jaringan usaha yang berbasis Islami," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017