Pengamat Politik Kebijakan Publik Universitas Indonesia (UI) Vishnu Juwono mengatakan pekerjaan berat menanti Ketua KPK baru Nawawi Polongamo yang dilantik menggantikan Firli Bahuri.
"Saya apresiasi langkah cepat Presiden Joko Widodo dalam merespons harapan publik, menggantikan Firli Bahuri dengan Nawawi sebagai kepala KPK dalam waktu singkat," kata Vishnu Juwono di Depok, Selasa.
Vishnu mengatakan Presiden Joko Widodo layak mendapat apresiasi karena respons cepatnya terhadap harapan masyarakat untuk menyelamatkan KPK.
Nawawi Polongamo kini dihadapkan pada tugas berat untuk memulihkan citra dan kredibilitas KPK yang sedang dalam suasana moral yang prihatin dan berada pada titik terendah kredibilitasnya.
Baca juga: Komisi III DPR yakini KPK makin "gaspol" berantas korupsi dipimpin Nawawi
Sebagai seorang pengamat politik Kebijakan Publik, Vishnu menyatakan bahwa Nawawi Polongamo dianggap sebagai figur yang memiliki kredibilitas baik dibandingkan dengan ketiga pimpinan KPK sebelumnya," katanya.
Vishnu mengatakan Nawawi memiliki pemahaman mendalam tentang anatomi kasus korupsi yang melibatkan pejabat tinggi di Republik Indonesia. Sebagai mantan hakim,, Nawawi telah membuktikan kemampuannya dalam menangani kasus-kasus korupsi yang kompleks.
Dalam jejak panjangnya, Nawawi Polongamo telah menjatuhkan vonis yang tegas terhadap kasus-kasus yang melibatkan pejabat tinggi, termasuk eks hakim Mahkamah Konstitusi Patrialis Akbar dan eks Ketua DPD Irman Gusman.
Baca juga: Presiden Jokowi tetapkan Nawawi Pomolango sebagai Ketua KPK sementara gantikan Firli Bahuri
"Vonis-vonis ini menunjukkan komitmen Nawawi terhadap pemberantasan korupsi," ujar Vishnu.
Tugas berat menanti Nawawi, terutama dalam mengembalikan semangat pegawai KPK yang sedang demoralisasi akibat berbagai kasus dugaan pelanggaran etik, termasuk yang melibatkan Firli Bahuri.
Dengan pemberhentian Firli, Nawawi diharapkan dapat memperkuat bagian investigasi KPK dengan menerima kembali Novel Baswedan dan 56 mantan pegawai KPK lainnya yang diberhentikan karena sengkarut hasil tes wawasan kebangsaan dua tahun lalu.
Vishnu menegaskan pentingnya Nawawi untuk mempercepat proses investigasi kasus korupsi yang menjadi perhatian publik, termasuk kasus yang melibatkan pejabat tinggi negara seperti Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Eddy Hiarej.
Baca juga: Pengamat UI: Penetapan status tersangka Firli Bahuri turunkan kredibilitas KPK
"Tidak ada pilihan lain, satu-satunya jalan untuk mengembalikan marwah KPK adalah dengan memproses kasus korupsi skala besar, terutama yang melibatkan pejabat publik berkuasa, dengan transparan dan akuntabel," katanya.
Vishnu menyimpulkan kepemimpinan Nawawi saat ini sedang diuji di tengah krisis moral yang menimpa KPK.
Harapannya adalah agar Nawawi mampu menggerakkan dan meyakinkan para kolega dan stafnya di KPK untuk merespons harapan tinggi publik, menuntaskan berbagai kasus korupsi besar yang sedang ditangani, dan mengembalikan kepercayaan masyarakat pada KPK.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Saya apresiasi langkah cepat Presiden Joko Widodo dalam merespons harapan publik, menggantikan Firli Bahuri dengan Nawawi sebagai kepala KPK dalam waktu singkat," kata Vishnu Juwono di Depok, Selasa.
Vishnu mengatakan Presiden Joko Widodo layak mendapat apresiasi karena respons cepatnya terhadap harapan masyarakat untuk menyelamatkan KPK.
Nawawi Polongamo kini dihadapkan pada tugas berat untuk memulihkan citra dan kredibilitas KPK yang sedang dalam suasana moral yang prihatin dan berada pada titik terendah kredibilitasnya.
Baca juga: Komisi III DPR yakini KPK makin "gaspol" berantas korupsi dipimpin Nawawi
Sebagai seorang pengamat politik Kebijakan Publik, Vishnu menyatakan bahwa Nawawi Polongamo dianggap sebagai figur yang memiliki kredibilitas baik dibandingkan dengan ketiga pimpinan KPK sebelumnya," katanya.
Vishnu mengatakan Nawawi memiliki pemahaman mendalam tentang anatomi kasus korupsi yang melibatkan pejabat tinggi di Republik Indonesia. Sebagai mantan hakim,, Nawawi telah membuktikan kemampuannya dalam menangani kasus-kasus korupsi yang kompleks.
Dalam jejak panjangnya, Nawawi Polongamo telah menjatuhkan vonis yang tegas terhadap kasus-kasus yang melibatkan pejabat tinggi, termasuk eks hakim Mahkamah Konstitusi Patrialis Akbar dan eks Ketua DPD Irman Gusman.
Baca juga: Presiden Jokowi tetapkan Nawawi Pomolango sebagai Ketua KPK sementara gantikan Firli Bahuri
"Vonis-vonis ini menunjukkan komitmen Nawawi terhadap pemberantasan korupsi," ujar Vishnu.
Tugas berat menanti Nawawi, terutama dalam mengembalikan semangat pegawai KPK yang sedang demoralisasi akibat berbagai kasus dugaan pelanggaran etik, termasuk yang melibatkan Firli Bahuri.
Dengan pemberhentian Firli, Nawawi diharapkan dapat memperkuat bagian investigasi KPK dengan menerima kembali Novel Baswedan dan 56 mantan pegawai KPK lainnya yang diberhentikan karena sengkarut hasil tes wawasan kebangsaan dua tahun lalu.
Vishnu menegaskan pentingnya Nawawi untuk mempercepat proses investigasi kasus korupsi yang menjadi perhatian publik, termasuk kasus yang melibatkan pejabat tinggi negara seperti Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Eddy Hiarej.
Baca juga: Pengamat UI: Penetapan status tersangka Firli Bahuri turunkan kredibilitas KPK
"Tidak ada pilihan lain, satu-satunya jalan untuk mengembalikan marwah KPK adalah dengan memproses kasus korupsi skala besar, terutama yang melibatkan pejabat publik berkuasa, dengan transparan dan akuntabel," katanya.
Vishnu menyimpulkan kepemimpinan Nawawi saat ini sedang diuji di tengah krisis moral yang menimpa KPK.
Harapannya adalah agar Nawawi mampu menggerakkan dan meyakinkan para kolega dan stafnya di KPK untuk merespons harapan tinggi publik, menuntaskan berbagai kasus korupsi besar yang sedang ditangani, dan mengembalikan kepercayaan masyarakat pada KPK.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023