Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur Jawa Barat merelokasi delapan rumah warga di Kampung Simpang, Desa Padaluyu, Kecamatan Cikadu, karena berada di jalur longsor yang dikhawatirkan dapat kembali terjadi ketika hujan turun deras.
Kepala Pelaksana BPBD Cianjur Asep Sukma Wijaya di Cianjur Minggu mengatakan, pihaknya telah melakukan pendataan terkait jumlah rumah yang direlokasi dari kampung tersebut karena selain rawan longsor juga terjadi pergerakan tanah yang terus meluas.
"Data sementara delapan rumah direlokasi karena terletak di jalur longsor disertai pergerakan tanah, sedangkan belasan lainnya terancam dan masih dalam pendataan, kemungkinan akan direlokasi ke tanah desa yang dinilai aman dari longsor dan pergerakan tanah," katanya.
Baca juga: BPBD Karawang imbau masyarakat siap siaga bencana di musim hujan
Dia menjelaskan, tercatat selama beberapa hari terakhir, pergerakan tanah yang yang melanda Kampung Simpang terus meluas sehingga mengancam sekitar 12 rumah warga yang dihuni lebih dari 30 jiwa, sedangkan lima kepala keluarga yang masih bertahan di pengungsian belum berani pulang ke rumah.
Sehingga lima kepala keluarga yang terdiri atas 16 jiwa masih bertahan di teras sekolah dan madrasah yang dinilai aman dari longsor dan pergerakan tanah, sambil menunggu keputusan dari pemerintah karena rawan terjadi longsor susulan ketika hujan deras kembali turun.
"Untuk bantuan logistik sudah dikirim ke lokasi selama warga mengungsi, rekomendasi relokasi sudah diajukan ke Pemkab Cianjur, sehingga untuk sementara warga masih mengungsi sebagai upaya antisipasi terjadinya longsor susulan terlebih rumah mereka rusak berat," katanya.
Baca juga: Pemkab Purwakarta buat jalur alternatif warga terisolasi dampak jembatan putus
Bupati Cianjur Herman Suherman telah menyiagakan seluruh aparatur kecamatan dan desa serta relawan di seluruh wilayah guna melakukan penanganan cepat ketika terjadi bencana dan melakukan evakuasi ketika melihat tanda alam akan terjadi bencana.
"Seiring masuknya musim hujan yang mulai merata dengan intensitas tinggi di sejumlah kecamatan di Cianjur, harus menjadi kewaspadaan bersama termasuk petugas BPBD dan aparatur kecamatan dan desa serta relawan yang ada," katanya.
Pihaknya mencatat belasan titik longsor dilaporkan terjadi selama dua hari terakhir, mulai dari Kecamatan Cibeber, Campakamulya, Cibinong, Cikadu, Sindangbarang, Pasirkuda dan Agrabinta, tiga di antaranya melanda perkampungan warga.
Baca juga: Longsor putus jalan nasional penghubung Bandung-Cianjur
"Untuk warga di Kecamatan Cikadu direkomendasikan untuk direlokasi karena rumah mereka terletak di jalur longsor dan pergerakan tanah. Kami minta dinas terkait berkoordinasi dengan kecamatan dan desa untuk mempersiapkan lahan relokasi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Kepala Pelaksana BPBD Cianjur Asep Sukma Wijaya di Cianjur Minggu mengatakan, pihaknya telah melakukan pendataan terkait jumlah rumah yang direlokasi dari kampung tersebut karena selain rawan longsor juga terjadi pergerakan tanah yang terus meluas.
"Data sementara delapan rumah direlokasi karena terletak di jalur longsor disertai pergerakan tanah, sedangkan belasan lainnya terancam dan masih dalam pendataan, kemungkinan akan direlokasi ke tanah desa yang dinilai aman dari longsor dan pergerakan tanah," katanya.
Baca juga: BPBD Karawang imbau masyarakat siap siaga bencana di musim hujan
Dia menjelaskan, tercatat selama beberapa hari terakhir, pergerakan tanah yang yang melanda Kampung Simpang terus meluas sehingga mengancam sekitar 12 rumah warga yang dihuni lebih dari 30 jiwa, sedangkan lima kepala keluarga yang masih bertahan di pengungsian belum berani pulang ke rumah.
Sehingga lima kepala keluarga yang terdiri atas 16 jiwa masih bertahan di teras sekolah dan madrasah yang dinilai aman dari longsor dan pergerakan tanah, sambil menunggu keputusan dari pemerintah karena rawan terjadi longsor susulan ketika hujan deras kembali turun.
"Untuk bantuan logistik sudah dikirim ke lokasi selama warga mengungsi, rekomendasi relokasi sudah diajukan ke Pemkab Cianjur, sehingga untuk sementara warga masih mengungsi sebagai upaya antisipasi terjadinya longsor susulan terlebih rumah mereka rusak berat," katanya.
Baca juga: Pemkab Purwakarta buat jalur alternatif warga terisolasi dampak jembatan putus
Bupati Cianjur Herman Suherman telah menyiagakan seluruh aparatur kecamatan dan desa serta relawan di seluruh wilayah guna melakukan penanganan cepat ketika terjadi bencana dan melakukan evakuasi ketika melihat tanda alam akan terjadi bencana.
"Seiring masuknya musim hujan yang mulai merata dengan intensitas tinggi di sejumlah kecamatan di Cianjur, harus menjadi kewaspadaan bersama termasuk petugas BPBD dan aparatur kecamatan dan desa serta relawan yang ada," katanya.
Pihaknya mencatat belasan titik longsor dilaporkan terjadi selama dua hari terakhir, mulai dari Kecamatan Cibeber, Campakamulya, Cibinong, Cikadu, Sindangbarang, Pasirkuda dan Agrabinta, tiga di antaranya melanda perkampungan warga.
Baca juga: Longsor putus jalan nasional penghubung Bandung-Cianjur
"Untuk warga di Kecamatan Cikadu direkomendasikan untuk direlokasi karena rumah mereka terletak di jalur longsor dan pergerakan tanah. Kami minta dinas terkait berkoordinasi dengan kecamatan dan desa untuk mempersiapkan lahan relokasi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023