Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) tengah memperjuangkan untuk membuat dana abadi guna menjamin kesehatan hingga pendidikan keluarga pekerja migran Indonesia.
"Kami ingin ke depan pekerja migran Indonesia memiliki dana abadi. Jadi kalau ada pekerja migran Indonesia yang sakit, meninggal, ingin mengembangkan bisnis, hingga pendidikan anak bisa difasilitasi dari dana abadi," ujar Kepala BP2MI Benny Rhamdani ditemui usai menerima penghargaan Gatra Awards 2023 di Jakarta, Jumat.
Ia mengharapkan melalui dana abadi pekerja migran, masa depan pekerja migran Indonesia dapat lebih terjamin.
Baca juga: Presiden Jokowi setujui pembebasan biaya IMEI telepon seluler pekerja migran
Menurutnya, negara dapat menyisihkan sebagian devisa yang diperoleh dari pekerja migran untuk dana abadi, mengingat pekerja migran Indonesia merupakan penyumbang terbesar devisa kedua di Indonesia dengan angka Rp159,6 triliun per tahun.
"Mudah-mudahan ini bisa direspon positif, termasuk dukungan politik dari parlemen," ucapnya.
Dalam kesempatan itu Benny juga mengajak seluruh pihak untuk memerangi sindikat penempatan pekerja migran ilegal maupun Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang sangat-sangat merugikan.
Baca juga: Kepala BP2MI tegaskan Pemerintah Indonesia akan terus perangi sindikat TPPO
"Dalam tiga tahun terakhir saya memimpin BP2MI, 106.000 pekerja migran Indonesia dideportasi dari negara-negara penempatan, 2.400 yang kembali ke Tanah Air dalam peti jenazah, kembali dalam keadaan sakit, cacat secara fisik, hilang ingatan, depresi ringan, dan depresi berat," tuturnya.
Benny mengakui aksi penempatan ilegal maupun TPPO merupakan kejahatan kemanusiaan yang cukup sulit untuk disentuh hukum, karena ada oknum-oknum yang memiliki kekuasaan yang melindungi.
"Saya ingin menyampaikan republik ini tidak diproklamirkan untuk pejabat negara yang disumpah atas nama Tuhan dan agama serta konstitusi negara untuk duduk satu meja bersama dengan mafia dan para sindikat untuk minum kopi dan makan siang bersama," ucapnya.
Baca juga: Menaker Ida Fauziyah ajak masyarakat yang ingin bekerja di Jepang manfaatkan skema SSW
Terkait penghargaan yang diraih, Benny mempersembahkan untuk jutaan pekerja migran Indonesia yang sedang berjuang mengadu nasib di luar negeri.
"Terima kasih kepada Gatra Media Grup, suatu kehormatan dan ini lebih layak diterima oleh 4,8 juta pekerja migran Indonesia yang sedang berada di 67 negara di dunia," ujar Benny.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Kami ingin ke depan pekerja migran Indonesia memiliki dana abadi. Jadi kalau ada pekerja migran Indonesia yang sakit, meninggal, ingin mengembangkan bisnis, hingga pendidikan anak bisa difasilitasi dari dana abadi," ujar Kepala BP2MI Benny Rhamdani ditemui usai menerima penghargaan Gatra Awards 2023 di Jakarta, Jumat.
Ia mengharapkan melalui dana abadi pekerja migran, masa depan pekerja migran Indonesia dapat lebih terjamin.
Baca juga: Presiden Jokowi setujui pembebasan biaya IMEI telepon seluler pekerja migran
Menurutnya, negara dapat menyisihkan sebagian devisa yang diperoleh dari pekerja migran untuk dana abadi, mengingat pekerja migran Indonesia merupakan penyumbang terbesar devisa kedua di Indonesia dengan angka Rp159,6 triliun per tahun.
"Mudah-mudahan ini bisa direspon positif, termasuk dukungan politik dari parlemen," ucapnya.
Dalam kesempatan itu Benny juga mengajak seluruh pihak untuk memerangi sindikat penempatan pekerja migran ilegal maupun Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang sangat-sangat merugikan.
Baca juga: Kepala BP2MI tegaskan Pemerintah Indonesia akan terus perangi sindikat TPPO
"Dalam tiga tahun terakhir saya memimpin BP2MI, 106.000 pekerja migran Indonesia dideportasi dari negara-negara penempatan, 2.400 yang kembali ke Tanah Air dalam peti jenazah, kembali dalam keadaan sakit, cacat secara fisik, hilang ingatan, depresi ringan, dan depresi berat," tuturnya.
Benny mengakui aksi penempatan ilegal maupun TPPO merupakan kejahatan kemanusiaan yang cukup sulit untuk disentuh hukum, karena ada oknum-oknum yang memiliki kekuasaan yang melindungi.
"Saya ingin menyampaikan republik ini tidak diproklamirkan untuk pejabat negara yang disumpah atas nama Tuhan dan agama serta konstitusi negara untuk duduk satu meja bersama dengan mafia dan para sindikat untuk minum kopi dan makan siang bersama," ucapnya.
Baca juga: Menaker Ida Fauziyah ajak masyarakat yang ingin bekerja di Jepang manfaatkan skema SSW
Terkait penghargaan yang diraih, Benny mempersembahkan untuk jutaan pekerja migran Indonesia yang sedang berjuang mengadu nasib di luar negeri.
"Terima kasih kepada Gatra Media Grup, suatu kehormatan dan ini lebih layak diterima oleh 4,8 juta pekerja migran Indonesia yang sedang berada di 67 negara di dunia," ujar Benny.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023