Bekasi (Antara Megapolitan) - Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Jawa Barat, mengalokasikan anggaran Rp300 juta untuk pengadaan mebel pendidikan 900 ruang kelas pada 2017.
"Anggaran tersebut untuk 900 ruang kelas Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri di Kota Bekasi," kata Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi Agus Enap di Bekasi, Senin.
Menurut dia, anggaran tersebut adalah bagian dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bekasi Tahun 2017.
Menurut dia, kegiatan belanja kursi dan meja belajar itu masih jauh dari kebutuhan pihaknya yang tercatat mencapai 3.000 ruang kelas dengan kebutuhan anggaran total mencapai Rp60 miliar.
"Berdasarkan data, seharusnya ada 3.000 lebih ruang kelas yang mendapatkan mebel baru. Namun, dana yang dialokasikan dari APBD terbatas sehingga hanya 900 ruang kelas," katanya.
Pengadaan kursi dan meja belajar tahunan ini akan diprioritaskan untuk sekolah yang memiliki gedung kelas baru.
Namun demikian, pihaknya menjanjikan akan ada penambahan meubeler lanjutan yang akan diupayakan secara bertahap sesuai kemampuan keuangan daerah.
"Mayoritas yang rusak adalah kursi dan meja yang rusak karena rapuh, dan semuanya akan diganti secara bertahap," katanya.
Pengadaan aset pendidikan itu akan diupayakan dalam waktu dekat untuk mengantisipasi keterlambatan penyerapan anggaran pendidikan.
"Pengadaan secara lelang juga harus secepatnya dilakukan, hal ini untuk mewanti-wanti adanya penumpukan pengadaan barang pada akhir tahun," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Anggaran tersebut untuk 900 ruang kelas Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri di Kota Bekasi," kata Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi Agus Enap di Bekasi, Senin.
Menurut dia, anggaran tersebut adalah bagian dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bekasi Tahun 2017.
Menurut dia, kegiatan belanja kursi dan meja belajar itu masih jauh dari kebutuhan pihaknya yang tercatat mencapai 3.000 ruang kelas dengan kebutuhan anggaran total mencapai Rp60 miliar.
"Berdasarkan data, seharusnya ada 3.000 lebih ruang kelas yang mendapatkan mebel baru. Namun, dana yang dialokasikan dari APBD terbatas sehingga hanya 900 ruang kelas," katanya.
Pengadaan kursi dan meja belajar tahunan ini akan diprioritaskan untuk sekolah yang memiliki gedung kelas baru.
Namun demikian, pihaknya menjanjikan akan ada penambahan meubeler lanjutan yang akan diupayakan secara bertahap sesuai kemampuan keuangan daerah.
"Mayoritas yang rusak adalah kursi dan meja yang rusak karena rapuh, dan semuanya akan diganti secara bertahap," katanya.
Pengadaan aset pendidikan itu akan diupayakan dalam waktu dekat untuk mengantisipasi keterlambatan penyerapan anggaran pendidikan.
"Pengadaan secara lelang juga harus secepatnya dilakukan, hal ini untuk mewanti-wanti adanya penumpukan pengadaan barang pada akhir tahun," katanya.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017