Jakarta (Antara Megapolitan) - Pengelola jaringan Alfamart-Alfamidi, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk mulai merambah perguruan tinggi guna menumbuhkan dan melahirkan para wirausaha muda di bidang ritel.

"Sebelumnya, kami telah menerapkan program pendidikan ritel yang diimplementasikan bagi siswa-siswi SMK di sejumlah kota besar di Tanah Air, yang dinamakan `Alfamart Class`," kata Branch Manager Alfamart Balaraja Yosef Risdianto di Universitas Bunda Mulia, Jakarta Utara, Rabu.

Di sela-sela kegiatan mengibahkan laboratorium ritel (business center) ke Universitas Bunda Mulia, ia menjelaskan bahwa di tingkat SMK, pihaknya lebih awal melakukan kegiatan sejenis.

Tujuannya, kata dia, untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SMK.

Sedangkan pada tingkat perguruanh tinggi, menurut dia, hibah laboratorium ritel itu diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai tempat praktik bagi para mahasiswa mengenai bagaimana cara mengelola minimarket.

Yosef Risdianto menjelaskan, industri ritel membutuhkan sumber daya manusia (SDM) dalam jumlah besar.

"Industri ritel adalah industri padat karya, sebab pelayanan yang diberikan dilakukan oleh manusia, bukan didominasi oleh mesin," katanya.

Namun, katanya, untuk menemukan SDM yang mengerti fungsi dan perannya di bidang ritel tidak mudah.

"Kami berharap juga dengan pemberian laboratorium ritel ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh mahasiswa di sini," katanya.

Keberadaan laboratorium tersebut, katanya, dapat dijadikan sebagai tempat untuk mempraktikan bagaimana mengelola sebuah minimarket dengan baik sehingga dapat menumbuhkan dan melahirkan para entrepreneur di bidang ritel.

Sementara itu, Senior Advisor Universitas Bunda Mulia Prof John Joj Ihalauw menyampaikan terima kasih atas bentuk hibah yang telah diberikan oleh Alfamart kepada universitas tersebut berupa laboratorium pengelolaan ritel yang nantinya akan dikelola oleh mahasiswanya.

"Kami berterima kasih atas bantuan berupa laboratorium tersebut, semoga sangat bermanfaat bagi kami, khususnya para mahasiswa sehingga mampu menumbuhkan jiwa entrepreneur," katanya.

Sedangkan Manajer Komunikasi Perusahaan Alfamart Budi Santoso menambahkan, pihaknya telah menerapkan program pendidikan ritel yang diimplementasikan bagi siswa-siswi SMK di sejumlah kota besar di Tanah Air, yang dinamakan "Alfamart Class"

Program pendidikan ritel ini ada di 13 wilayah yang telah diterapkan kepada 143 SMK.

Ia merinci daerah-daerah di mana SMK-nya telah mengikuti program dimaksud.

Di antaranya adalah SMK di Cilegon, Pandeglang, dan Tangerang Selatan (Banten), DKI-Jakarta, Banjarmasin (Kalsel), Medan (Sumut).

Kemudian, Semarang, Cilacap, Sukoharjo, Kendal, Batang (Jateng), Bandung, arung-Bogor, Cipanas-Cianjur, Karawang, Cikarang, Plumbon-Cirebon, dan Ciamis, (Jabar),

Selanjutnya, Madiun, Malang, Banyuwangi, Jember, Lumajang, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Bondowoso, Batu, Blitar, Jombang, Kediri, Mojokerto, Pare, Trenggalek, Tulungagung, Magetan, Ngawi, Pacitan, Ponorogo, Bojonegoro, Lamongan, Madiun, Nganjuk, Tuban, Bangkalan, Gresik, Pamekasan, Sidoarjo, Sumenep, Surabaya, (Jatim).

Selain itu, Makassar (Sulsel), Denpasar (Bali), Manado (Sulut), Pekanbaru (Riau), Lombok (NTB), Lampung, Jambi, Palembang dan Musi Banyuasin (Sumsel), serta Pontianak (Kalbar).

"Hingga akhir 2016 kami berharap program ini dapat diimplementasikan di 145 SMK di Tanah Air," katanya.

Pewarta: Andi Jauhari

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017