Karawang (Antara Megapolitan) - Para pengepul cabai dari luar kota menawarkan kelompok tani cabai pekarangan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, dengan harga yang cukup tinggi, meski tanamannya itu belum memasuki masa panen.

"Sejumlah pengepul cabai banyak yang datang, menawarkan harga mulai Rp60 ribu-Rp120 ribu per kilogram. Padahal panen tanaman cabainya baru akan memasuki panen 25 hari lagi," kata Suwandi, seorang petani dari Koperasi Kelompok Tani Cabai Sugih Mukti, Desa Segaran, Kecamatan Batujaya, Karawang, Rabu.

Ia mengatakan, para pengepul cabai dari luar kota itu berani menawar cabai dengan harga tinggi dengan syarat cabai rawitnya berwarna merah. Itu dijadikan syarat, karena cabai rawit merah disukai konsumen di pasaran.

Para pengepul cabai tersebut di antaranya itu berasal dari pengepul cabai pasar induk Cibitung serta pasar induk Cikopo, Purwakarta.

Menurut dia, cabai yang telah ditawar oleh kelompok tani itu sudah ditanam sejak November 2016. Sejak saat titu, sebanyak 46 petani dari Koperasi Kelompok Tani Cabai Sugih Mukti menanam 300 tanaman cabai rawit di lahan pekarangan yang tidak terpakai.

"Semua modal kita ini awalnya dari koperasi. Mereka memberikan bibit, polybag hingga pupuk. Kita hanya tinggal merawat. Kemudian keuntungannya tergantung penjualan dan kesepakatan petani dan koperasi,," katanya.

Dari 300 tanaman cabai rawitnya, diperkirakan akan menghasilkan 5 kilogram cabai rawit. Tetapi kalau panen seterusnya akan menghasilkan sekitar 10 kilogram jika perawatannya baik.

Ia mengatakan, di antara kelebihan menaman cabai rawit menggunakan polybag adalah tanaman tersebut tidak akan terpengaruh terhadap kebusukan. Sebab serapan air pada polybag lebih terserap.

"Kalau menggunakan polybag tanamannya tidak akan terendam meski hujan deras. Perawatannya juga lebih mudah diatur," kata dia.

Pewarta: M. Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017