Sebanyak 50 personel dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) membantu melakukan pemadaman kebakaran sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawakucing dengan sistem injeksi.
"Selain memadamkan dengan sistem water bombing, upaya juga dilakukan dengan sistem injeksi oleh tim gabungan dari BNPB dan KLHK," kata Kepala BPBD Kota Tangerang Maryono Hasan di TPA Rawakucing, Tangerang, Senin.
KLHK menurunkan Manggala Agni yang merupakan pasukan pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) binaan KLHK dan saat ini tim gabungan sedang melakukan mitigasi sumber daya air untuk melakukan sistem injeksi tersebut.
Baca juga: Helikopter water bombing BNPB dikerahkan atasi kebakaran TPA Rawakucing
Baca juga: Kebakaran TPA Rawakucing belum ganggu penerbangan Bandara Soetta
Ia mengatakan meski saat ini titik api sudah tak terlihat lagi dan hanya asap yang keluar, tetapi dikhawatirkan titik api masih ada di dalam gunungan sampah. "Ini yang kita perlu antisipasi, sehingga tim KLHK dan BNPB akan menerapkan sistem injeksi," ujarnya
Maryono Hasan berharap kehadiran tim dari KLHK dan BNPB dapat mempercepat proses pemadaman di TPA Rawakucing yang sudah terjadi sejak Jumat (20/10).
"Dari udara kita gunakan helikopter water bombing, di gunungan sampah oleh tim KLHK dan BNPB dengan sistem injeksi dan di sisi lain oleh personel gabungan dengan sistem penyemprotan," ujarnya.
Baca juga: BNPB siapkan helikopter water bombing percepat proses pemadaman TPA Rawa Kucing
Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah berharap bantuan dari KLHK bisa mempercepat pemadaman kebakaran di TPA Rawakucing yang saat ini titik-titik hembusan asap
"Pasalnya kondisi di TPA Rawakucing saat ini, atasnya berasap, bawahnya masih ada api. Semoga bantuan ini bisa mengatasi kebakaran di TPA Rawakucing," katanya.
Kebakaran TPA Rawakucing di Neglasari, Kota Tangerang, terjadi pada hari Jumat (20/10) pukul 14.00 WIB, diduga akibat cuaca panas. Dugaan sementara, api muncul pertama kali di area landfill pintu satu. Namun karena kencangnya tiupan angin merambat ke tumpukan sampah di pintu dua dan tiga.
Sempat mereda pada Sabtu (21/10) pagi, api kembali membesar siang harinya karena masih banyak api yang berada di dalam tumpukan sampah serta didorong angin kencang.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Selain memadamkan dengan sistem water bombing, upaya juga dilakukan dengan sistem injeksi oleh tim gabungan dari BNPB dan KLHK," kata Kepala BPBD Kota Tangerang Maryono Hasan di TPA Rawakucing, Tangerang, Senin.
KLHK menurunkan Manggala Agni yang merupakan pasukan pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) binaan KLHK dan saat ini tim gabungan sedang melakukan mitigasi sumber daya air untuk melakukan sistem injeksi tersebut.
Baca juga: Helikopter water bombing BNPB dikerahkan atasi kebakaran TPA Rawakucing
Baca juga: Kebakaran TPA Rawakucing belum ganggu penerbangan Bandara Soetta
Ia mengatakan meski saat ini titik api sudah tak terlihat lagi dan hanya asap yang keluar, tetapi dikhawatirkan titik api masih ada di dalam gunungan sampah. "Ini yang kita perlu antisipasi, sehingga tim KLHK dan BNPB akan menerapkan sistem injeksi," ujarnya
Maryono Hasan berharap kehadiran tim dari KLHK dan BNPB dapat mempercepat proses pemadaman di TPA Rawakucing yang sudah terjadi sejak Jumat (20/10).
"Dari udara kita gunakan helikopter water bombing, di gunungan sampah oleh tim KLHK dan BNPB dengan sistem injeksi dan di sisi lain oleh personel gabungan dengan sistem penyemprotan," ujarnya.
Baca juga: BNPB siapkan helikopter water bombing percepat proses pemadaman TPA Rawa Kucing
Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah berharap bantuan dari KLHK bisa mempercepat pemadaman kebakaran di TPA Rawakucing yang saat ini titik-titik hembusan asap
"Pasalnya kondisi di TPA Rawakucing saat ini, atasnya berasap, bawahnya masih ada api. Semoga bantuan ini bisa mengatasi kebakaran di TPA Rawakucing," katanya.
Kebakaran TPA Rawakucing di Neglasari, Kota Tangerang, terjadi pada hari Jumat (20/10) pukul 14.00 WIB, diduga akibat cuaca panas. Dugaan sementara, api muncul pertama kali di area landfill pintu satu. Namun karena kencangnya tiupan angin merambat ke tumpukan sampah di pintu dua dan tiga.
Sempat mereda pada Sabtu (21/10) pagi, api kembali membesar siang harinya karena masih banyak api yang berada di dalam tumpukan sampah serta didorong angin kencang.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023