Purwakarta (Antara Megapolitan) - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menginginkan agar daerahnya memiliki basis kepariwisataan yang kuat agar bisa diunggulkan dibandingkan dengan daerah tujuan wisata lainnya.
"Ada orientasi yang harus terus didorong, yakni terintegrasinya infrastruktur desa maupun kota yang kemudian terintegrasi pula dengan kebijakan peningkatan kepariwisataan," katanya disela pelantikan puluhan pejabat eselon II A dan B di Bale Nagri Purwakarta, Jumat.
Ia mengatakan, para pejabat di lingkungan Pemkab Purwakarta harus memiliki implikasi lebih terhadap masyarakat.
Hal tersebut berkaitan dengan target Purwakarta ke depan sebagai daerah yang memiliki basis kepariwisataan yang kuat.
Terkait dengan pengembangan kepariwisataan, Dedi menyebutkan ada dua hal harus dikembangkan, yakni desain arsitektur perkantoran serta fashion para pegawai.
Untuk fashion pegawai di antaranya sudah dikeluarkan kebijakan setiap Jumat pegawai wajib memakai kain sarung dan peci. Sedangkan di hari lain ada pula kebijakan penggunaan baju pangsi khas Sunda.
"Desain perkantoran membangun magnetik kepariwisataan, pakaian pegawai bagian dari pariwisata, pendekatan kearifan lokal, seluruh nilai tersebut harus terus dilakukan agar memiliki efek kepariwisataan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Ada orientasi yang harus terus didorong, yakni terintegrasinya infrastruktur desa maupun kota yang kemudian terintegrasi pula dengan kebijakan peningkatan kepariwisataan," katanya disela pelantikan puluhan pejabat eselon II A dan B di Bale Nagri Purwakarta, Jumat.
Ia mengatakan, para pejabat di lingkungan Pemkab Purwakarta harus memiliki implikasi lebih terhadap masyarakat.
Hal tersebut berkaitan dengan target Purwakarta ke depan sebagai daerah yang memiliki basis kepariwisataan yang kuat.
Terkait dengan pengembangan kepariwisataan, Dedi menyebutkan ada dua hal harus dikembangkan, yakni desain arsitektur perkantoran serta fashion para pegawai.
Untuk fashion pegawai di antaranya sudah dikeluarkan kebijakan setiap Jumat pegawai wajib memakai kain sarung dan peci. Sedangkan di hari lain ada pula kebijakan penggunaan baju pangsi khas Sunda.
"Desain perkantoran membangun magnetik kepariwisataan, pakaian pegawai bagian dari pariwisata, pendekatan kearifan lokal, seluruh nilai tersebut harus terus dilakukan agar memiliki efek kepariwisataan," katanya.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016