Bogor (Antara Megapolitan) - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengecek kesiapan fasilitas pedestrian seputar Kebun Raya Bogor (KRB), dengan melakukan lari pagi bersama komunitas Bogor Runner, Kamis.

Bima mengatakan, kesiapan sarana trotoar di seputar kebun raya sudah 99 persen, tinggi `finnishing` akhir yang akan selesai satu atau dua hari lagi.

"Secara keseluruhan pengerjaan sudah selesai, tinggal penyelesaian akhir saja. Dua tiga hari, semua pekerjaan sudah dihentikan," kata Bima.

Untuk mengecek kesiapan fasilitas pedestrian tersebut, lanjut Bima, dirinya sudah beberapa kali melakukan uji coba dengan olahraga lari setiap pagi. Sambil berolahraga, sambil memantau kondisi fasilitas yang sedang dikerjakan.

"Saya rutin lari setiap pagi, sejak ada pedestrian ini saya manfaatkan fasilitas untuk olahraga lari," katanya.

Khusus hari ini, lanjut Bima, ia mengajak serta komunitas Bogor Runner untuk uji coba lari di fasilitas pedestrian, sekaligus membahas rencana peluncuran sarana untuk pejalan kaki dan pesepeda tersebut.

"Rencana kita akan luncurkan fasilitas pedestrian seputar Kebun Raya ini minggu kedua Januari 2017. Kita libatkan pelajar dan masyarakat untuk lari bersama-sama akan ada lomba juga," katanya.

Menurut politis PAN tersebut, saat ini fasilitas pedestrian seputar Kebun Raya Bogor sudah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk olahraga lari maupun sepeda.

Ia mengatakan, pembangunan trotoar seputar Kebun Raya dan Istana Bogor merupakan trotoar terluas yang ada di pusat kota. Memiliki panjang empat kilo dan lembar empat meter, menghabiskan dana sebesar Rp32,3 miliar.

Pembangunan mulai dikerjakan 26 Juli 2016, terbagi dalam empat tahapan pengerjaan, yakni tahap pertama di Jl Pajajaran mulai dari Tugu Kujang sampai Pintu Tiga Kebun Raya Bogor sepanjang 348 meter dan lebar tujuh meter.

Tahap kedua dimulai dari Jalan Jalak Harupat sepanjang 1.040 meter persegi dengan lebar lima meter. Lalu tahap ketiga, rehabilitasi trotoar Jalan Juanda sepanjang 1.680 meter persegi dengan lebar 2,5 meter. Dan tahap keempat ada di Jalan Otista yakni sepanjang 700 meter.

"Tahap keempat cukup banyak pekerjaannya, jalur pertama pertama sepanjang 700 meter dan kedua 2,5 meter," katanya.

Selain membangun trotoar, juga dilakukan pelebaran Jembatan Otista II sepanjang 12 meter dengan lebar enam meter. Juga, ada pembangunan turap (TPT) sepanjang 100 meter dengan tinggi 3,5 meter.

"Dan terakhir ada peningkatan `overlay` di Jalan Otista sepanjang 700 meter dengan lebar 15 meter," kata Politisi PAN tersebut.

Menurut Bima, pejalan kaki merupakan prioritas, hirarki pertama dalam transportasi. Kehadiran trotoar menjadikan Bogor surga bagi pejalan kaki, dan Pemkot mendorong masyarakat mau berjalan kaki.

"Jangan sampai, trotoar ini jadi surganya PKL, harus menyiapkan sistem untuk mengawasi, rencana akan tambah personel Satpol PP berkoordinasi dengan DKP dan DLLAJ, agar tidak ada titik yang luput harus bersih dari PKL," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016