Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, gencar menyosialisasikan jadwal, tahapan, dan pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 hingga ke pelosok kabupaten setempat.

"Sosialisasi ini penting agar masyarakat tidak lagi bingung saat pelaksanaannya nanti, khususnya pada pemungutan suara, karena pemilu serentak tahun depan masyarakat akan memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden bersamaan dengan calon anggota legislatif, mulai DPRD Kabupaten Sukabumi, DPRD Provinsi Jabar, DPD RI, hingga DPR RI," kata Ketua KPU Kabupaten Sukabumi Ferry Gustaman di Sukabumi, Jumat.

Menurut Ferry, tentunya sosialisasi ini harus berkelanjutan sehingga masyarakat mengetahui berbagai tahapan pemilu. Selain itu, selalu proaktif memantau namanya apakah tertera dalam daftar pemilih sementara (DPS) maupun daftar pemilih tetap (DPT). Jika tidak tercantum, bisa langsung menghubungi pihak desa ataupun kecamatan.

Baca juga: Bawaslu Sukabumi larang seluruh ASN tanggapi status caleg di medsos
Baca juga: Polres Sukabumi Kota dan Bawaslu perkuat komunikasi jelang Pemilu 2024

Sosialisasi lainnya, yakni mengenalkan nama dan nomor urut 18 partai politik peserta Pemilu 2024. Pengenalan parpol ini, menurut dia, penting karena ada beberapa parpol baru serta perbedaan nomor urut.

"Kami juga berkewajiban mengenalkan seluruh parpol yang menjadi peserta pemilu mendatang agar masyarakat bisa mengetahui perbedaan antara Pemilu 2019 dan Pemilu 2024," katanya.

Ferry mengatakan bahwa sosialisasi ini tentunya harus menjangkau ke semua kalangan, khususnya pemilih pemula, kaum disabilitas, dan lanjut usia (lansia). Sosialisasi ini tidak hanya oleh KPU sendiri, tetapi pihaknya juga mengimbau kepada pengurus atau anggota parpol untuk menyosialisasi tahapan pemilu.

Baca juga: Satpol PP Sukabumi masih koordinasi dengan KPU untuk tertibkan APK caleg

Tidak hanya itu, dalam sosialisasi tersebut pihaknya juga memberikan edukasi terkait dengan aturan dalam berpolitik praktis seperti tidak memercayai, apalagi ikut menyebarkan informasi dan berita hoaks atau kampanye hitam. Di samping itu, tidak tergiur dengan politik uang dan masyarakat bisa menyalurkan hak pilihnya sesuai dengan hati nurani.

Ia berharap pemilu tahun depan angka partisipasi masyarakat Kabupaten Sukabumi bisa di atas target nasional, yakni 81 persen. Harapan lainnya masyarakat makin sadar untuk menyalurkan hak pilihnya.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023