Bogor (Antara Megapolitan) - Yayasan Peduli Anak Indonesia (Pena) berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat membentuk penggiat anti narkoba sebagai salah satu upaya penanggulangan terhadap bahaya narkotika dan obat terlarang.

"Penanggulangan narkoba menjadi tantangan besar yang harus dihadapi sama-sama, oleh karena itu penggiat anti narkoba ini dibentuk," kata Ketua Yayasan Pena Erna Santoso, Kamis.

Ia mengatakan penggiat anti narkoba diawali dengan seminar dengan tema yang sama, diikuti 50 peserta terdiri dari berbagai elemen seperti Dharma Wanita, PKK, guru dan mahasiswa.

"Melalui seminar ini kami mencari penggiat anti narkoba yang berani bergerak di masyarakat," katanya.

Sebagai langkah awal pembentukan, Yayasan Pena memberikan kuisioner kepada para peserta untuk melihat sejuah mana inisiatif dan kepeduliannya terhadap penanggulangan narkoba.

"Diharapkan setidaknya ada 30 penggiat narkoba yang siap kami bina," katanya.

Direktorat Peran Serta Masyarakat Badan Narkotika Nasional (BNN) Emma Suryaningtyas mengatakan para penggiat narkoba nantinya bisa secara mandiri melakukan sosialisasi ke masyarakat. Mereka berperan sebagai kepanjangan tangan BNN dengan bekal pengetahuan keterampilan dari materi yang sudah diberikan.

"Peran masyarakat inilah yang diharapkan bisa dibentuk di setiap daerah. Apalagi Kota Bogor sudah rawan narkoba dan harusnya ada Badan Narkotika Kota (BNK) Bogor," katanya.

Di tempat terpisah, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengingatkan bahaya narkoba selalu mengintai. Salah satunya terlihat dari jumlah warga binaan di Lapas Paledang yang 80 persenya merupakan kasus narkoba.

Ia mengatakan seluk beluk narkoba yang rumit juga membuat pemberantasan narkoba tidak hanya cukup di hulu dan di hilir. Harus ada gerakan masif baik secara rangkulan kasih sayang dari orang tua dan keluarga hingga penegakan hukum yang memberikan efek jera.

"Orangtua harus mengenal anaknya, mendeteksi gejala-gejala pada anak yang mengkonsumsi narkoba, sehingga bisa dilakukan pencegahan dan rehabilitasi," kata Bima.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016