Bogor (Antara Megapolitan) - Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian IPB mengimbau petani cabai khususnya di wilayah Jawa Barat untuk mewaspadai serangan hama Antraknosa yang membludak di tahun 2017.

"Tahun 2017 ada dua hama yang akan menyerang tanaman cabai yakni Antraknosa dan Virus Kuning," kata Ketua Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian IPB, DR Suryo Wiyono, kepada Antara, Jumat.

Ia mengatakan, untuk wilayah Jawa Barat dominan Antraknosa karena curah hujan sepanjang 2017 berdasarkan prakiraan BMKG cukup tinggi, begitu juga Jawa Tengah, di Jawa Timur juga agak lebih tinggi, sedangkan di wilayah Sumatera tetap.

Menurut, serangan hama Antraknosa sangat serius, bahkan sudah terjadi di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Karena musim hujan yang terjadi sampai pertengahan tahun ini.

"Antraknosa lebih serius dibanding tahun sebelumnya," katanya.

Berbeda dengan virus kuning, lanjutnya, memang terus meningkat di beberapa wilayah, dan belum bisa dihentikan karena teknologi yang dikembangkan belum sampai ke petani.

"IPB tidak punya tangan sampai ke desa-desa," katanya.

Ia menyebutkan, secara persentase dampak serangan hama Antraknosa dan virus kuning dapat mempengaruhi pasokan nasional estimasi 20 persen. Tapi, secara petakan bisa 100 persen.

"Ini terjadi di Banjarnegara, di Brebes, Megalang bisa 100 persen dampaknyanya, kalau secara nasional 20 persen," katanya.

Terkait pencegahan, lanjut Suryo, Departemen Proteksi Tanaman telah memiliki teknologi pengendalian, hanya saja diseminasi yang belum baik. Misalnya melakukan imunisasi untuk virus kuning.

Ia mengatakan, untuk mengantisipasi Antraknosa, terkait varietas sudah ada yang tahan hama. Namun, yang terpenting untuk mengendalikan Antraknosa adalah selain varietas, juga sanitasi dan kerajinan petani.

"Jadi kalau petani rajin, buah yang sakit pada awal dikumpulkan, awal-awal jumlahnya masih sedikit, lalu dilakukan pengendalian kimiawi, efektif. Tapi kalau pengendalian kimiawi tanpa didahului sanitasi, malah tidak baik akan menyebar lebih parah," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016